Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Hitskin_logo Hitskin.com

This is a Hitskin.com skin preview
Install the skinReturn to the skin page

Malaysia's Military, Police and Security Agencies
Welcome to the battlefield, soldier!

MyMil adalah bod perbincangan berkenaan ketenteraan, agensi2 penguatkuasaan yang ada di Malaysia dan juga di serata dunia. Daftar sekarang untuk menikmati paparan perbincangan berinformasi sambil bersantai. Ahli2 yg baru akan digugurkan daripada senarai sekiranya tidak aktif dalam masa yg terdekat. Berforumlah dengan berhemah.

Terima kasih.


Admin dan moderator MyMil

Important Notice: The views and opinions expressed on the forum or the related pages are of the owner alone, and are not endorsed by Mymil, nor is Mymil responsible for them. Due to the nature of the Internet forum is in real time, Mymil does not, and can not censor any submission, but asks that each user use discretion and respect for other users, and does not contribute any word that is unlawful, harmful, threatening, abusive, harassing, tortious, defamatory, vulgar, obscene, libelous, invasive of another's privacy, hateful, or racially, ethnically or otherwise objectionable. Mymil reserve the right to withhold and/or remove any link that might possibly hold an individual, entity or group ridicule, potential embarrassment or potential defamation. Mymil also reserves the right to accept, edit and/or remove any link that is deemed inappropriate in any way.
Malaysia's Military, Police and Security Agencies
Welcome to the battlefield, soldier!

MyMil adalah bod perbincangan berkenaan ketenteraan, agensi2 penguatkuasaan yang ada di Malaysia dan juga di serata dunia. Daftar sekarang untuk menikmati paparan perbincangan berinformasi sambil bersantai. Ahli2 yg baru akan digugurkan daripada senarai sekiranya tidak aktif dalam masa yg terdekat. Berforumlah dengan berhemah.

Terima kasih.


Admin dan moderator MyMil

Important Notice: The views and opinions expressed on the forum or the related pages are of the owner alone, and are not endorsed by Mymil, nor is Mymil responsible for them. Due to the nature of the Internet forum is in real time, Mymil does not, and can not censor any submission, but asks that each user use discretion and respect for other users, and does not contribute any word that is unlawful, harmful, threatening, abusive, harassing, tortious, defamatory, vulgar, obscene, libelous, invasive of another's privacy, hateful, or racially, ethnically or otherwise objectionable. Mymil reserve the right to withhold and/or remove any link that might possibly hold an individual, entity or group ridicule, potential embarrassment or potential defamation. Mymil also reserves the right to accept, edit and/or remove any link that is deemed inappropriate in any way.
Malaysia's Military, Police and Security Agencies
Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.


Established on April 2010. MyMil is a hangout place where military enthusiasts meet, fully armed with mouse, keyboard and few cups of coffee.
 
HomeMyMil's PortalLatest imagesRegisterLog in
Member2 baru diharapkan dapat perkenalkan diri masing2 di SINI terlebih dulu, terima kasih
To all MYMIL forumer please be very careful with all information posted, we don't to any vital information of our security forces or rumors circulating around that would bring a bad implications.
Kepada semua forumer MYMIL, diminta untuk berposting dengan lebih berhemah serta tidak mendedahkan atau menyebarkan informasi penting mengenai pasukan keselamatan atau sebarang khabar angin yang membawa implikasi yang teruk.
Kempen Anti Khabar Angin MYMIL sedang berjalan, sebarang post yang jatuh ke dalam kategori Khabar Angin akan dipadam tanpa sebarang amaran. Harap Maklum
Selamat menyambut HUT ke 80 Tentera Laut DiRaja Malaysia
MYMIL Anti Rumours Campaign is now in motion, any postage that fall under that condition will be edited and deleted without any warning. Please be advised
Off topics haven, borak sampai pengsan di Warung Kopi Pak Jabit!!
Mana2 posting yg bersifat provokasi, spam dan trol akan dipadam tanpa ragu2 lagi. Sila berposting dgn berhemah.
Kepada ahli2 yg tidak pernah aktif dan berposting dalam masa 20 hari dari tarikh pendaftaran keahlian anda akan DIGUGURKAN. Ini adalah untuk menggalakan forumer untuk lebih aktif berforum.
To all new forumer without any post (post = 0), your membership will be DROPPED in 20 days after the registration date, this is to discourage silent lurkers in the forum.
To all Mozilla Firefox, Chrome or Opera browser user, please activate browser add-on "AdBlock" to enable ad free MYMIL experience! -TQ
Kepada semua pengguna Mozilla Firefox, Chrome atau Opera. Sila aktifkan browser add-on yang bernama "AdBlock" untuk mengelakkan gangguan iklan didalam Mymil -TQ
Log in
Username:
Password:
Log in automatically: 
:: I forgot my password
Latest topics
» Sembang Medan Selera Pak Jebat V44
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby HangPC2 Sat 27 Aug 2022, 5:36 pm

» Halo semua
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby matamata Mon 25 Oct 2021, 9:56 pm

» Cerita Rakyat
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby mumuchi Sun 05 Sep 2021, 10:35 am

» Konfrontasi Malaysia-Indonesia 1962-66
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby mumuchi Sun 05 Sep 2021, 10:28 am

» PAINTBALL - Come get some...
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby pisang Tue 13 Dec 2016, 1:53 pm

» Baru balik
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby pisang Mon 12 Dec 2016, 5:47 pm

» Jaket camo
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby atreyudevil Fri 15 Jul 2016, 4:17 pm

» Nusantara Total War: Portuguese Invasion
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby Adib Mon 22 Feb 2016, 7:57 pm

» Rekrut baru disini
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby kapokbesi Thu 11 Feb 2016, 4:32 pm

» Keretapi Tanah Melayu Berhad
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby zacky.uesoff Thu 04 Feb 2016, 11:00 pm

» ALL ABOUT HAM RADIO (AMATEUR RADIO STATION)
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby kapokbesi Mon 16 Nov 2015, 12:42 pm

» BACKPACKING
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby venez Tue 31 Mar 2015, 5:11 pm

» Rekrut 2015
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby atreyudevil Sun 29 Mar 2015, 8:34 pm

» Sejarah Pangkalan-Pangkalan Udara TUDM
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby venez Tue 24 Mar 2015, 11:02 am

» MyMil useful website lists
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby atreyudevil Sat 24 Jan 2015, 11:17 pm

» WIP - Work In Progress
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby yaminz Fri 26 Dec 2014, 12:06 pm

» Model Collections
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby yaminz Fri 26 Dec 2014, 11:58 am

» Rekrut October & November 2014
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby atreyudevil Sat 20 Dec 2014, 7:07 am

» Bola Cafe: MALAYSIA!
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby HangPC2 Sun 14 Dec 2014, 12:35 pm

» Tayar Pirelli boleh tahan!
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Emptyby venez Wed 10 Dec 2014, 4:27 pm

Statistics
We have 511 registered users
The newest registered user is Belarus

Our users have posted a total of 172030 messages in 1322 subjects
Top posters
mumuchi
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
venez
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
marc_zman
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
yaminz
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
atreyudevil
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
powerw00t
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
tin
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
tenteng
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
harleena
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
dewafrost
Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_lcapWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_voting_barWira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 I_vote_rcap 
MyMil at Facebook
Like/Tweet/+1

 

 Wira tak didendang - The unsung heroes

Go down 
+12
atreyudevil
tj
kapokbesi
innocentti
Foxtrot
dewafrost
marc_zman
MMW
tin
azim09
anya8797
standupper
16 posters
Go to page : Previous  1, 2, 3  Next
AuthorMessage
standupper
Kehormat MyMil



Posts : 3271
Join date : 04/05/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyThu 20 Oct 2011, 8:30 pm


Serangan keatas Kapalronda PX 27



Pada 29 Jun 1976 jam 0600 hrs, kapalronda PX 27 yang pada ketika itu dalam rondaan rutin telah berlepas dari Pulau Berhala Sandakan menuju ke perairan Pulau Tambisan. Pada waktu itu, rondaan berkonsepkan rondaan rutin yang memakan masa 1 minggu. Tiada sebarang Kod Operasi digunakan untuk sebarang rondaan pada ketika itu. Rondaan pada ketika itu lebih kepada menjaga keselamatan dari kemasukan tentera MORO dari selatan Filipina.

Pagi yang cerah itu tidak menduga akan berlaku satu malapetaka yang akan menimpa kapalronda PX 27 dan krewnya. Seperti biasa laluan dari Sandakan ke Tambisan akan melibatkan laluan Sandakan – Outer Bouy – Royal List dan kemudian ke Tambisan. Pada pagi itu jurumudi bertugas adalah Konst Awang Jini sementara Konst. Jarkata bertugas sebagai Look Out. Setibanya dikawasan perairan antara Kuala Segama dan Kuala Meroup pada jam lebih kurang 0900 hrs, look out telah melapurkan bahawa terdapat 1 speedboat yang mengandungi lebih kurang 7 orang dan 1 buah pumboat bersayap yang mengandungi lebih kurang 15 orang sedang merapat antara satu sama lain. Kpl Sadikul yang menjadi OOD pada ketika itu mengarahkan Konst Jarkata supaya memanggil kedua-dua buah bot tersebut menggunakan Adlis Lamp untuk tujuan pemeriksaan.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Pumpboat yg digunakan penjenayah.



Selepas konst Jarkata memanggil bot tersebut, didapati pumpboat tersebut telah melarikan diri kearah laut sementara sebuah lagi speed bot masih kekal dikedudukan asal. Kapalronda PX 27 terus bergerak menghampiri speed bot tersebut. Ketika ketiga-tiga bot yang terlibat itu dalam kedudukan 3 segi, orang-orang di pumpboat tersebut mula melepaskan tembakan kearah PX 27. Begitu juga dengan orang-orang di speed boat tersebut turut melepaskan tembakan. Tembakan dari kumpulan penjenayah tersebut disedari oleh Kpl Sarikul apabila cermin tingkap dikedua-dua belah kapal pecah ditembusi peluru. Beliau kemudian berteriak “Kapal diserang” sambil membunyikan loceng kecemasan. Kpl Ustin Bajau yang pada ketika itu bertugas di MCR adalah orang pertama yang terkena tembakan dipunggung. Tembakan dari 2 penjuru itu telah menimbulkan suasana panic. Konst Shahbudin Ahmad terus naik keatas Open Brige dan melepaskan tembakan di sebelah Port. Dalam keadaan bersemangat membalas tembakan itu beliau telah ditembak ditangan kanannya. Selain itu juga beliau nyaris terbunuh apabila sebutir peluru telah melalui antara rambut dan cuping telinga sebelah kiri menyebabkan luka diatas telinganya. Memandangkan Konst Shahbudin telah tercedera, tempatnya telah diambil alih oleh Kpl Sadikul dan beliau terus melepaskan tembakan GPMG kearah pump bot tersebut.

Konst Usop Etin yang pada ketika itu sedang memanjat tangga untuk ke open brige telah ditembak dikakinya dimana sebutir peluru telah menembusi lutut kiri dan kanannya. Konst Jarkata yang baru sahaja mengambil senjata jenis Carbine dan berada dibelakang Konst Usup Etin turut terkena tembakan di bahu sebelah kiri. Konst Omar Amit juga telah terkena tembakan dibahagian belakang badan.

Pegawai Pemerintah pada ketika itu adalah K/Insp Ahmad Matali yang lebih dikenali sebagai Tn Mat Janggut mengarahkan semua mempertahankan kapal disamping mengarah supaya kapal dikendalikan keluar dari kedudukan bahaya. Senjata yang digunakan oleh Polis Marin pada ketika itu adalah GMPG, Carbine dan Oerlikon. Namun senjata Oerlikon tidak dapat digunakan disebabkan mengalami kerosakan makenikal. Pentempuran berlaku selama lebih kurang 10 minit dan penjenayah memberhentikan tembakan apabila kedudukan ketiga-tiga kapal adalah selari dimana PX 27 ditengah-tengah. Namun anggota polis meneruskan tembakan. Beberapa orang penjenayah dilihat terpelanting jatuh kelaut dari pump bot akibat terkena tembakan GPMG. Namun telah ditarik naik ke atas pump bot. Kedua-dua bot penjenayah kemudian telah melarikan diri kearah laut lepas. Bantuan pada ketika itu sukar diperolehi memandangkan perhubungan yang ada terhad pada kawasan tertentu sahaja dan permohonan bantuan dari pasukan sahabat sukar dilakukan.

[You must be registered and logged in to see this image.]
Senjata yg digunakan anggota Polis Marin.


Memandangkan hampir separuh dari anggota polis telah mengalami cedera parah, Pegawai Pemerintah PX 27 dengan segera meneruskan perjalanan ke Pulau Tambisan bagi tujuan rawatan anggota yang tercedera. Sampai sahaja di Pulau Tambisan, kesemua yang cedera telah menerima rawatan kecemasan di Klinik Bidan Pulau Tambisan. Turut membantu merawat anggota yang cedera adalah Doktor Askar yang berpangkalan di Kem Tambisan. 5 orang anggota polis marin yang cedera telah diterbangkan dari Tambisan balik ke Sandakan menggunakan helikopter Sabah Air dan telah mendarat di SMK St Mary dan kemudian telah dibawa ke Hospital Duches of Kent Sandakan.

Kesemua yang cedera berjaya dirawat kecuali Konst Jarkata dimana sebutir peluru telah menembusi tulangnya hingga mengenai urat sarahnya dan doktor menyatakan sekiranya peluru itu dicabut berkemungkinan besar Konst Jarkata akan mengalami lumpuh. Peluru tersebut masih terseimpan di tulang sebelah kiri beliau hingga ke hari ini. Kesemua yang terlibat dengan kejadian tersebut telah pun bersara kecuali konst Jarkata. Kini Konst Jarkata bertugas di PGM Sandakan sebagai SI Panduarah PX 30 sebelum kapal tersebut dipindah milik kepada APMM dan akan bersara pada 12 Oktober 2012.

Kejadian serangan keatas kapalronda PX 27 merupakan kejadian yang agak besar yang melibatkan pegawai dan anggota PGM selepas peristiwa Bukit Kepong yang turut mengorbankan 3 anggota Polis Marin selain rakan-rakan polis yang lain. Sejarah serangan keatas kapalronda PX 27 ini ibarat Syair yang tidak didendangkan dan pergi begitu saja bersama-sama masa. Kepada semua yang terlibat, diucapkan Syabas kerana mempertahankan kapal dari ditawan dan mungkin dilarikan. Kecekapan pegawai dan anggota dalam menilai situasi perlu dipuji. Semoga paparan ini dapat mengingatkan satu peristiwa yang hampir kesemua warga PDRM tidak mengetahuinya berbanding peristiwa Bukit Kepung.



Mereka yang terlibat dalam pentempuran tersebut.

K/Insp Ahmad Matli
SI Hj Bulat
SM Yusof Apo
Kpl Sarikul
Kpl Ustin Bajau
Konst Omar Amit
Konst Hasmat
Konst Tasliman
Konst Awang Jinin
Konst Shahbudin Ahmad
Konst Usop Etin
Konst Rabani Balimbang
Konst Jarkata Malinking


[You must be registered and logged in to see this image.]

Bot Ronda PGM Kelas PX

[You must be registered and logged in to see this image.]

Back to top Go down
standupper
Kehormat MyMil
standupper


Mymil
Posts : 3271
Reputation : 630
Join date : 04/05/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 21 Oct 2011, 10:03 pm

Kisah dari sumber lain plak... Story yang wa sampai skrg masih tertanya-tanya.. Insiden Pulau Maranas.



Mengimbau kenangan - "MUNDU" Lahad Datu 25 September 1985.

Sekumpulan 15 orang lanun yang berkaki ayam berpakaian celoreng menawan Bandar Lahad Datu selama 15 minit sebelum bebas melarikan diri tanpa sebarang tentangan daripada Polis Di-Raja Malaysia.Menurut email Halim Ismail, tragedi seram itu berlaku ketika beliau menghantar bapa saudaranya ke Standard Chartered Bank yang berhadapan dengan Hotel Mido untuk mengambil wang dan beliau menunggu di dalam kenderaan kerana ketiadaan tempat letak kereta. Mujur bapa saudaranya sempat keluar sebelum 15 org lanun berpakaian celoreng memasuki bank berkenaan dan melepaskan tembakan rambang dan melarikan RM250,000 dan membunuh enam orang awam sebelum melarikan diri ke perairan antarabangsa.Halim sempat memecut kenderaannya yang diletakkan tidak jauh daripada bank berkenaan setelah mendengar bunyi tembakan.


Manakala seorang bekas anggota polis yang menamakan dirinya sebagai Sarjan Pencen yang menghantar email daripada Semporna, memberitahu ketika itu beliau bertugas di Balai Polis Lahad Datu.

Kejadian serangan lanun sekitar 25 September 1985 menjadi igauan ngeri kepada beliau kerana ketika lanun berkenaan menyerang Balai Polis Lahad Datu beliau berada ditandas dan mendengar tembakan dan letupan yang kuat.

Mujur tidak ada kematian di kalangan anggota polis yang bertugas ketika itu kerana mereka sempat mencari perlindungan apabila melihat beberapa orang lelaki berpakaian celoreng berkaki ayam yang lengkap bersenjata cuba menyerang Balai Polis berkenaan yang terletak di atas bukit, tidak jauh daripada bank yang dirompak.

Namun beliau agak kesal kerana mendapat berita bahawa pihak berkuasa Malaysia telah Berjaya mengejar lanun-lanun berkenaan dan berlaku pertempuran di Pulau Maranas yang mengorbankan lebih 53 mangsa yang mendapat bantahan Kerajaan Filipina yang menduduh Malaysia menceroboh Perairannya.

Tambah Sarjan Pencen tersebut dalam emailnya, kesan kejadian rompakan dan serangan lanun tersebut berpanjangan yang melibatkan hubungan diplomatik Malaysia dan Filipina agak tegang disebabkan risikan Malaysia mendapati kejadian berkenaan dilakukan oleh beberapa tentera Filipina dengan dibantu oleh Lanun yang menguasai Lautan Sulu tetapi mempunyai pengaruh di dalam Pentadbiran Kerajaan Filipina.Laporan separa ketenteraan yang dikeluarkan oleh Malacanang yang dikeluarkan di Zamboanga, Selatan Filipina menuduh Kerajaan Malaysia menceroboh kedaulatan wilayahnya dengan menyerang Pulau Maranas.Menurut siaran tersebut, Ketua Polis Wilayah Kepulauan Tawi-Tawi, Leftenan Kolonel Gene Tulawei, memaklumkan empat kapal bersenjata yang dibantu helikopter telah menyerbu Pulau Maranas, milik Filipina, yang terletak 160 kilometer di sebelah timur Sabah. Serangan itu, kata Tulawei telah mengorban 53 orang awam dan sebahagiannya masih ditawan oleh pihak berkuasa Malaysia ketika itu.Menurut Sarjan Pencen itu lagi, Komandan Briged Marin Filipina yang berpangkalan di Zamboanga turut menyebut bahawa serangan tersebut sebagai balasan atas serbuan lanun Filipina ke Lahad Datu tetapi tidak ada penyataan rasmi yang dikeluarkan oleh Kerajaan Filipina.Bagaimanapun Jurucakap Kementeria Luar Negara Filipina hanya mengatakan, Angkatan Bersenjata Filipina masih terus mengadakan penyelidikan dan menganggap ada ‘kekuatan asing yang sengaja menciptakan pertikaian antara Filipina dan Malaysia yang masih berbalah tentang kedaulatan Sabah.Namun akhbar pro-pemerintah, The Metro Manila Times, yang mengutip sumber-sumber ‘pejabat tinggi Filipina’, mengatakan bahawa serangan ke Pulau Maranas dilakukan oleh "sejumlah tentera upahan Malaysia yang diorganisasi Agensi Inteligen Amerika (CIA)". Bagaimanapun kata sarjan Pencen itu lagi, menurut Pegawai Turus Polis Di-Raja Malaysia, Datuk Kudus Alias, operasi pengejaran lanun hanya dijalankan sampai sekitar Pulau Mataking yang masih termasuk dalam wilayah perairan Malaysia. Sementara itu, kata Sarjan Pencen lagi, Panglima Komando Selatan Filipina, Major Jenderal, Delfin Castro, melaporkan pasukannya berhasil menahan tiga orang yang disyaki melakukan serangan bersenjata ke atas bandar Lahad Datu termasuk seorang wanita.Menurut sumber-sumber ketenteraan Filipina, rompakan bersenjata itu didalangi oleh seseorang yang di kenal sebagai Salip Jafar yang menggunakan sebuah kampung di pesisir Zamboanga sebagai batu loncatan namun kes itu senyap begitu sahaja kerana Malaysia bimbang jika kerjasama serantau membanteras lanun akan digunakan oleh Tentera Filipina untuk memburu seorang Ketua Moro yang dikehendaki, James R. Lapian yang bersembunyi di Malaysia.Dalam pada itu, seorang pegawai Marin yang memperkenalkan dirinya sebagai ‘A.R.’ mengesahkan bahawa pihaknya mengejar lanun terbabit dengan kapal peronda Polis Marin PX16 dan berlaku insiden berbalas tembakan dengan kumpulan lanun namun menyebabkan ramai rakannya cedera parah terkena tembakan.A.R memaklumkan pihaknya berjaya membunuh seramai tujuh orang lanun dan memberkas 20 yang lain yang berada bersama lanun berkenaan ketika digempur.

Bagaimanapun seorang bekas pekerja bank berkenaan yang hanya mahu dikenali sebagai Ho berkata beliau masih trauma ketika melalui kawasan berkenaan kerana hampir maut di muncung senjata api lanun berkenaan jika beliau tidak menyorok di bawah meja.

Ho yang bertugas sebagai juruwang segera menyorokkan diri sebaik sahaja mendengar bunyi tembakan dan hanya membatukan diri dalam serangan yang begitu pantas dan hairan kenapa CCTV bank tersebut gagal merakam kejadian berkenaan.

“Kalau boleh saya tidak mau ingat kejadian itu. Saya takut melalui kawasan bank,” catat Ho dalam emailnya

[You must be registered and logged in to see this link.]
Back to top Go down
standupper
Kehormat MyMil
standupper


Mymil
Posts : 3271
Reputation : 630
Join date : 04/05/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 21 Oct 2011, 10:09 pm

Kesan peluru masih ada di Hotel Mido, Lahad Datu.

[You must be registered and logged in to see this image.]


Cross check sumber berita, Pulau Maranas..

Ada diberitakan menerusi Majalah Tempo, Indonesia 12 Okt 1985.

Link Tempo

12 OKTOBER 1985

Membangkitkan Luka Lama

PERAMPOKAN bersenjata di Lahad Datu, Sabah, akhir September, ternyata berbuntut panjang. Sebelumnya para perampok disebut-sebut sebagai tentara Filipina, tetapi Selasa pekan lalu sebuah laporan militer yang di keluarkan di Kota Zamboanga, Filipina Selatan, malah menuduh Malaysia telah melakukan pelanggaran tapal batas.

Menurut Kepala Polisi Wilayah Kepulauan Tawi-Tawi Letkol Gene Tulawei, empat kapal bersenjata yang dibantu helikopter telah menyerbu Pulau Maranas, milik Filipina, yang terletak 160 km sebelah timur Sabah. Serangan itu, menurut Tulawei, telah "mengakibatkan jatuhnya 53 korban penduduk sipil". Bahkan sebagian masih disandera oleh tentara Malaysia.

Brigjen Arturo Ascuncion, komandan Brigade Marinir yang berpangkalan di Zamboanga, menyebut bahwa serangan tersebut sebagai balasan atas serbuan lanun Filipina ke Lahad Datu. Tapi sebegitu jauh belum ada konfirmasi resmi dari Manila.

Juru bicara Kemlu Filipina hanya mengatakan, Angkatan Bersenjata Filipina masih terus mengadakan penyidikan. Ia menduga ada "kekuatan asing yang sengaja menciptakan pertikaian antara Filipina dan Malaysia". Dan dari Kuala Lumpur pun terucap pernyataan senada. Siapakah? Semula para pengamat menyangka, "kambing hitam"-nya adalah Vietnam. Apalagi ketika juru bicara Kemlu Filipina mengingatkan adanya beberapa upaya menjatuhkan pamor negaranya menjelang perdebatan masalah Kamboja di PBB. Tapi surat kabar pro-pemerintah The Metro Manila Times terbitan Senin lalu, yang mengutip sumber-sumber "pejabat tinggi Filipina", mengatakan bahwa serangan ke Pulau Maranas dilakukan oleh "sejumlah tentara bayaran Malaysia yang diorganisasi Dinas Inteligen Amerika (CIA)". Baik Kementerian Pertahanan maupun Kepolisian Malaysia tentu saja menampik bahwa mereka melanggar wilayah Filipina.

Menurut Kepala Kepolisian Malaysia Datuk Kudus Alias, operasi pengejaran perompak hanya dijalankan sampai sekitar Pulau Mata Kuching, yang masih termasuk dalam wilayah perairan Malaysia. Soal pelaku perampokan di Lahad Datu tak diungkapkan Datuk Kudus. Tapi sebuah sumber berpendapat, para pelakunya adalah tentara Filipina. Selain tampak "terlatih", mereka kelihatan seperti balas dendam: memberondongkan peluru ke arah penduduk.

Menurut polisi Negara Bagian Sabah, "Gerilyawan Moro tidak akan tega mengganas di daerah Sabah." Mengapa? Sudah sejak 1970-an, Sabah dijadikan tempat pelarian bagi kaum separatis Moro, yang tergabung dalam MNLF (Moro National Liberation Front). Bahkan sampai 1976, di kamp pengungsi di Sabah, masih berkeliaran orang Moro yang menyandang senjata. Beberapa pulau di pantai Sabah sempat dijadikan pusat latihan kemiliteran Moro. Kesempatan ini terbuka lebar tatkala Tun Datu Musthapa dari USNO (United Sabah National Organization) berkuasa. Sewaktu Datuk Harris Salleh mengambil alih kekuasaan, keleluasaan orang Moro di Sabah terasa berkurang. Pemerintah Malaysia sendiri sudah tidak terang-terangan memperlihatkan dukungannya terhadap perjuangan mereka - demi menjaga hubungan baik dengan Filipina, yang telah mencabut klaimnya atas wilayah Sabah. TAPI, yang pasti, siapa pun pelakunya, penduduk Lahad Datu, kota asal Tun Datu Musthapa, menyayangkan tindakan aparat keamanan setempat. Selain menganggap mereka lambat bertindak, para penduduk mempertanyakan mengapa tongkang-tongkang para perompak begitu mudah merapat di dermaga Lahad Datu. Padahal, perairan di sekitarnya tidak pernah luput dari pengawasan kapal-kapal patroli polisi.

Sementara itu, Panglima Komando Selatan Filipina Mayjen Delfin Castro, pekan lalu, melaporkan pasukannya berhasil membekuk tiga orang tersangka perampokan. Ia tidak merinci identitas para tersangka. Namun, salah seorang di antaranya adalah wanita. Menurut sumber-sumber militer lainnya, peristiwa perompakan tersebut didalangi oleh seseorang yang di kenal sebagai Salip Jafar. Mereka menggunakan sebuah desa pesisir dekat Zamboanga sebagai batu loncatan. Karena itu, Penjabat Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Letjen Fidel Ramos lantas mengadakan pembicaraan tertutup dengan Panglima Komando Selatan. Pihak keamanan Malaysia sendiri masih enggan menyebut hasil operasi penangkapan mereka. Hanya saja, Wakil Perdana Menteri Radzi Sheikh Ahmad sudah menyiapkan ketentuan Akta Keamanan Dalam Negeri. Dengan akta tersebut mereka dapat diganjar hukuman mati. Tapi Malaysia dan Filipina memang sudah bertekad untuk memberantas perompak yang lalu lalang di wilayah perairan mereka. Salah satu usul yang disarankan adalah dengan mengadakan patroli bersama. Namun, menurut sebuah sumber, Malaysia agak berkeberatan, kalau-kalau kesempatan itu di gunakan oleh tentara Filipina untuk mengejar pelarian Moro.
James R. Lapian Laporan Ekram H. Attamimi (Kuala Lumpur)
Back to top Go down
kapokbesi
Captain
Captain
kapokbesi


Mymil
Posts : 969
Reputation : 181
Join date : 17/09/2011
Age : 38
Location : ولا تمشى فى الارض مرحا

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 21 Oct 2011, 10:53 pm

standupper wrote:
Eksklusif Mymil:

Kisah benar PGM Sabah: Kematian Hj Jaafar Terbela! 11 Julai 2000.


Oleh Tn AA PDRM

Pada 2 Julai 2000 ketika kita semua sedang asyik dibuai mimpi, seorang pengusaha Bagang yang bernama Hj Jaafar telah dirompak dan kemudiannya ditembak mati kerana cuba melawan kumpulan lanun yang terdiri daripada 3 orang lelaki rakyat Filipina yang bersenjatakan 3 laras M16. Mayatnya kemudian telah dicampak ke laut dan terus tengelam serta dihanyutkan oleh arus laut. Keadaan laut pada ketika itu agak berombak disamping hujan. Apabila lanun tersebut beredar dari kawasan bagang tersebut, anak Hj Jaafar yang turut ada ditempat kejadian itu cuba mencari mayatnya hingga hari cerah tetapi gagal menemuinya.

Mereka kemudian pulang ke Sandakan dan terus membuat satu laporan polis. Setelah selesai mengambil percakapan, mereka kemudian telah pergi ke Pangkalan PGM Sandakan dan telah menemui KPM Sabah dan Pegawai Gerakan PGM Sabah. Anaknya menceritakan keseluruhan kejadian tersebut dan KPM Sabah berjanji akan memburu penjenayah tersebut. Kemudian beberapa buah botronda PGM telah keluar ke tempat kejadian tersebut dan cuba mencari mayat Hj. Jaafar. Usaha mencari meliputi laut bagang hingga ke kawasan persisiran pantai yang berhadapan dengan tempat kejadian tetapi gagal ditemui.

Berdasarkan percakapan dan maklumat yang diterima, KPM Sabah telah memanggil Pegawai Gerakan dan Sunray 18 untuk mengatur strategi bagi memburu kumpulan lanun tersebut. KPM Sabah telah menubuhkan satu team yang terdiri daripada 3 pegawai dan 6 anggota untuk menyelesaikan masalah tersebut. Hasil maklumat risikan, kumpulan tersebut terdiri daripada 3 lelaki suluk yang tinggal di Kampung Limauan dan Landing yang terletak di Pulau Taganak Filipina. Kumpulan tersebut sering menjalankan operasi antara jam 10 malam hingga 5 pagi pada hari-hari tertentu mengikut kelender ’Kutika’.

Kelender ’Kutika’ digunakan oleh kebanyakan orang yang berasal dari Filipina dan ia merupakan satu ramalan tentang hari baik dan buruk serta menentukan masa yang sesuai untuk melakukan perlangkahan. Pada keseluruhannya ianya diambil daripada Kitab Tajul Muluk, Kitab Pati Rahsia dan Lontrak. Jika diperhatikan hampir 90% jenayah yang dilakukan diperairan Sabah yang melibatkan masyarakat Filipina samada yang menetap di Sabah atau di Selatan Filipina sebenarnya berpandukan kepada kelender Kutika. Tidak dapat dinafikan KAS, MILF, MNLF dan Kesultanan Sulu memeggang kelender ini dengan begitu yakin. Kajian juga dibuat mendapati kumpulan JI juga menggunakan kelender yang lebih kurang sama untuk melakukan pengeboman di Indonesia. Berdasarkan kelender tersebut juga PGM Sabah mengkaji dan menggunakannya berjaya meramalkan bila kejadian penculikan dan musim rompakan dilaut selepas kes penculikan di Pulau Pandanan. Ramalan yang dibuat hampir tepat dan berdasarkan ramalan tersebut PGM telah mengaturkan sesuatu operasi.

Berbalik kepada kes pembunuhan Hj. Jaafar, PGM Sandakan telah membuat rancangan yang begitu rapi disamping terus mencari maklumat. Kajian tempat operasi telah dilakukan dan didapati tidak sesuai untuk mengadakan operasi di atas bagang disebabkan rangka utamanya diperbuat daripada 2 batang buluh dan menyukarkan untuk bergerak dari satu point ke satu point. KPM Sabah tetap bertegas ” By hook or by crook” operasi tersebut mesti diteruskan. Kelender Kutika sekali lagi digunakan untuk operasi tersebut. Berdasarkan kelender tersebut, hari yang sesuai untuk merompak adalah pada awal pagi 11 Julai 2000. Oleh yang demikian pada 10 Julai 2000, satu Ops Banteras Khas telah dilancarkan yang melibatkan 2 buah botronda disamping 3 pegawai dan 6 anggota untuk team serang hendap. Pada 11 Julai 2000 jam 1900 hrs bertempat di sebuah kapalronda telah diadakan taklimat akhir operasi tersebut. Pecahan kumpulan yang sepatutnya dipecahkan kepada 3 kumpulan terpaksa diubah disaat akhir apabila N.O 14 tidak dapat menyertainya kerana jatuh sakit.

Team PGM bergerak ke kawasan operasi pada jam 2100 hrs menggunakan perahu Jongkong milik Hj Rabana saudara kepada Hj Jaafar. Perjalanan yang sepatutnya berjalan lancar diganggu dengan ribut dan ombak yang besar. Team PGM terus bergerak dan selepas melimpasi Pulau Nunuyan Besar, team PGM telah bertembung dengan 2 buah jongkong yang terdapat lebih daripada 100 orang PTI yang sedang memasuki Sandakan. Kebanyakan daripada ahli team meminta supaya jongkong-jongkong tersebut dipintas, namun Sunray 18 tetap meneruskan perjalanan memandangkan tujuan operasi bukannya hendak menangkap PTI akan tetapi memburu lanun.

Team PGM sampai ditempat operasi pada jam hampir 2300 hrs. Team tersebut dipecahkan kepada 2 kumpulan dimana satu kumpulan diketuai oleh Peg. Gerakan dan satu kumpulan diketuai oleh Sunray 18. Kesukaran untuk menaiki dan berjalan diatas bagang jelas kelihatan kerana bayangkan bagaimana hendak berjalan diatas 2 batang buluh yang diikat Disamping itu juga teropong malam yang berharga RM35,000.00 setiap satu perlu dijaga dengan berhati-hati agar tidak jatuh ke laut. Semasa itu hujan renyai-renyai dan ombak dan angin masih kuat. Kesemua anggota team PGM keletihan dan kesejukan. Bekalan makanan yang dibawa telah dibasahi dengan air masin. Pemantauan menggunakan teropong malam telah dilakukan. Disebabkan keletihan team PGM telah tertidur. Sebelum itu Sunray 18 telah menghubungi Papa Delta 2 untuk bertanyakan bila Bulan Terang. Ketua Bot Papa Delta 2 memaklumkan antara pukul 3 hingga 5 pagi. Oleh kerana masa masih lama lagi, Sunray telah mengajar salah seorang pekerja bagang cara menggunakan teropong malam sekiranya beliau tertidur. Pada jam 0305 hrs 11 Julai 2000, perkerja tersebut telah mengejut Sunray 18 apabila beliau terlihat satu objek menghala ke bagang Sunray 18 menggunakan teropong malam.

Setelah yakin bahawa objek tersebut adalah suspek yang diburu, Sunray 18 telah mengejutkan anggota yang lain untuk bersiap sedia disamping menghubungi Team Pegawai Gerakan untuk turut bersedia. Kumpulan lanun tersebut terus bergerak menghala ke bagang Sunray 18 tetapi kira-kira 100 meter dari bagang Sunray 18, kumpulan lanun tersebut mengubah haluan menuju ke bagang Peg. Gerakan mungkin apabila terlihat ada perahu jongkong terikat dibagang tersebut. Sunray 18 terus menghubungi Peg. Gerakan dan memaklumkan objek berkedudukan jam 3 ke arah Pulau Libaran. Jarak bagang adalah kira-kira 300 meter.

Peg Gerakan berjaya mengesan suspek dan terus memantau pergerakan mereka. Kumpulan lanun tersebut terus menghampiri bagang Peg. Gerakan dan cuba melarikan perahu jongkong tersebut. Setelah yakin itulah suspek yang diburu dan mengesahkan ada senjata M16 yang turut dibawa, tembakan HK 11A1 telah dilepaskan kearah suspek dalam jarak 12 meter. Maka berlakulah pentempuran yang hebat diantara 2 penjuru team PGM dan kumpulan lanun tersebut. Dalam masa yang sama Sunray 18 telah melepaskan 2 tembakan parachute bagi menerangikan kegelapan malam. Kumpulan lanun tersebut diserang bertubi-tubi sehinggalah nyalaan parachute tersebut terpadam. Sunray 18 bersama-sama 2 anggota yang lain telah turun ke perahu jongkong dan cuba mengejar penjenayah tersebut. Namun mereka dapat melepaskan diri didalam kegelapan malam.

Menjelang 0510 hrs hari mula cerah dan jongkong yang dicuri dari bagang Peg. Gerakan telah ditemui dan didapati banyak kesan tembakan termasuk injinnya. Bantuan dari Papa Delta dan Papa Romeo 2 kemudian telah sampai. Setelah mencari dikawasan 2 batu sekitar tempat kejadian kesemua yang terlibat dengan operasi tersebut telah balik ke pangkalan dan seterusnya telah mentaklimatkan kejadian tersebut kepada KPM Sabah. Setelah itu barulah KPM Sabah sedar akan kesukaran semasa operasi tersebut dan ianya adalah amat berisiko tinggi kerana sebenarnya diatas bagang tersebut tiada tempat untuk berlindung semasa pertempuran.

Pegawai Gerakan seterusnya telah membuat satu laporan polis berkenaan kejadian tersebut. Pada jam 1100 hrs, team risik telah menerima maklumat dari Pulau Bakungan Besar Filipina yang menyatakan mereka telah terjumpa satu mayat terapong dan terdapat kesan tembakan diantara Pulau Bakungan dan Taganak. Diskripsi mayat tersebut sama dengan suspek yang ditembak iaitu berseluar gelap, memakai baju lengan panjang berwarna merah dan rambut paras bahu. Menjelang tengahari, panggilan telefon sumber dari Pulau Lehiman Filipina menyatakan 2 orang telah ditembak dimana salah seorang telah mati setibanya di pulau tersebut. Seorang yang selamat didapati hancur lutut kanannya dan telah dibawa ke Pulau Kagayan Filipina untuk menerima rawatan. Kira-kira 3 hari kemudian sumber dari Pulau Kagayan Filipina telah menghubungi team risik PGM mengatakan kaki penjenayah tersebut tidak dapat diselamatkan dan terpaksa dipotong.

Sejak kejadian tersebut perairan Sandakan bebas dari ancaman lanun sehinggalah muncul kumpulan Naim menjelang tahun 2004. Kepada semua yang terlibat saya ucapkan Tahniah kerana berjaya menembak mati 2 dari 3 penjenayah tersebut. Walaupun tiada kejayaan yang boleh ditonjolkan didada media, namun sebenarnya anda adalah tergolong daripada Wira Yang Tidak Didendangkan. Walaupun tiada menerima sebarang penghargaan dari pasukan namun keberanian anda sekurang-kurangnya telah dihargai oleh keluarga Hj Jaafar yang sehingga kini tidak diketahui dimanakah kuburnya.


Lokasi pertempuran PGM vs Lanun Suluk

[You must be registered and logged in to see this image.]

Pelantar Bagang (ala-Kelong di semenanjung, khusus untuk tangkapan Ikan Bilis)

[You must be registered and logged in to see this image.]

Keadaan kelong diperbuat keseluruhannya daripada buluh.. tiada sebarang tempat perlindungan dari tembakan pihak musuh.

[You must be registered and logged in to see this image.]

penh msuk brite ke peristiwa nih..?xigt la.. Question
Back to top Go down
standupper
Kehormat MyMil
standupper


Mymil
Posts : 3271
Reputation : 630
Join date : 04/05/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyWed 26 Oct 2011, 8:25 pm

Matinya Raja Laut Sabah



Diawal tahun 1990an, apabila masyarakat nelayan menyebut nama Moloi, ia menjadi satu kegerunan kepada mereka. Ini adalah kerana beliau telah melakukan lebih 100 rompakan dilaut disamping membunuh lebih daripada 40 orang mangsa rompakannya. Kawasan operasinya pula merangkumi perairan pantai timur Sabah, selatan Filipina hingga ke perairan Tarakan Indonesia. Ada satu ketika beliau pernah menghantar sepucuk surat kepada Pak Gito POLRI yang bertugas di Sungai Nyamuk Indonesia kerana cuba memburunya. Surat tersebut mengandungi 3 butir peluru 7.62mm.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Pada 7 Oktober 1996 jam lebih kurang 2330 hrs, telah berlaku satu rompakan diperairan Pulau Libaran Sandakan yang dipercayai dilakukan oleh Kumpulan Moloi. Dato’ Isa bin Munir yang pada ketika itu menjawat jawatan KPM Sabah, telah merancang satu operasi khas yang melibatkan penggunaan aset PX 30, PC 20 dan sebuah bot samaran bagi memburu kumpulan lanun terbabit.

Pada jam lebih kurang 0130 hrs 8 Okt 1996, Ketua Botronda PC 20 telah menerima maklumat tersebut dari Gerakan Marin Sandakan. Botronda PC 20 dikehendaki menjalankan rondaan dari Pulau Tambisan hingga ke Kuala Sg Mumiang dan dikehendaki bergerak seawal jam 0500 hrs. Pada ketika itu PC 20 berada di jeti Pulau Tambisan dan dalam tugas rondaan kawasan perairan Sandakan hingga perairan Dent Havent.

[You must be registered and logged in to see this image.]

Ketua bot dan ketua jentera serta anggota yang lain telah membuat persiapan awal bagi menjalankan operasi pada subuh hari tersebut. Ketua botronda PC 20 memastikan segala peluru telah dikeluarkan disamping semua kelopak simpanan sejata M16 diisi dengan peluru. Pada jam 0530 hrs botronda PC 20 bergerak meninggalkan pulau Tambisan untuk menjalankan operasi memburu kumpulan lanun tersebut yang dikatakan menggunakan 2 buah bot dimana salah satu berwarna hijau dan sebuah lagi adalah perahu jenis jongkong. Dalam masa yang sama PX 30 yang diketuai oleh ASP Crist Goh membuat rondaan di kawasan kepulauan penyu di samping bot samaran yang diketuai oleh DSP Khairul keluar untuk memdapatkan maklumat serta membuat operasi samaran. Setelah botronda PC 20 meninggalkan pulau Tambisan, OC botnya telah menggunakan haluan 300 bergerak menyusuri dari tenggara Sabah menghala Barat Laut. Ketua jentera pada ketika itu bertindak sebagai Look Out dan duduk bersama-sama OC bot di wheel house.

Disatu kisah yang lain, pada pagi itu juga KPM Sabah dalam perjalanan dari Sandakan menuju ke Davo Filipina kerana urusan tugas. Semasa dalam perjalanan ke lapangan terbang beliau telah memaklumkan kepada pemandunya mengenai kejadian rompakan yang telah berlaku. KPM Sabah seterusnya mengarahkan pemandunya menggunakan walkie talkie VHF untuk menghubungi PC 20 untuk memastikan mereka berada dikawasan yang ditetapkan iaitu dikawasan laut Meruap hingga Kuala Muminang.

Setelah hampir 2 jam perjalanan meninggalkan Pulau Tambisan, pada jam 0710 hrs ketua jentera PC 20 telah mengesan 1 sebuah bot laju yang bergerak laju antara laut Kinabatangan dan laut Segama. Kedudukan PC 20 pada ketika itu di Lat 05 33.3 N, Long 118 45.15 E dan jarak bot laju tersebut lebih kurang 2 batu dari botronda PC 20. Ketua jentera PC 20 kemudian telah keluar dari wheel house dan telah memberi isyarat lampu disamping melepaskan 2 das tembakan peluru “Very Light” kepada bot tersebut supaya datang ke botronda PC 20 untuk tujuaan pemeriksaan. Ketua Jentera PC 20 kemudian telah bergerak menuju ke haluan botronda PC 20. Sebelum meninggalkan wheel house, beliau telah mencapai senjata M16nya kerana diskripsi bot laju tersebut sama seperti maklumat yang disampaikan oleh Gerakan Marin.

Dalam jarak 300 meter, bot tersebut kelihatan menambahkan kelajuannya menuju ke arah botronda PC 20. Dalam situasi berhadapan tersebut, ketua jentera PC 20 ternampak beberapa cahaya api dari bot laju tersebut. Perkara tersebut tidak diendahkan oleh ketua Jentera PC 20 sehinggalah sebutir peluru memecahkan Wind Screen PC 20. Barulah ketua jentera PC 20 sedar yang botrondanya telah diserang oleh kumpulan lanun yang diburu itu. Tanpa berlengah lagi beliau telah terus melepaskan tembakan auto ke arah lanun yang menyerang itu. Ketua Bot kemudian telah membunyikan loceng amaran Defnd Station bagi mengejut semua anggota botronda. Dalam masa yang sama tembakan terus dilepaskan ke arah botronda PC 20. Dan berlakulah pentempuran yang sengit. Kumpulan lanun tersebut juga telah melepaskan sebutir peluru M203 namun ia tidak menepati sasaran dan jatuh dihadapan haluan botronda PC 20. Dalam kejadian kejar mengejar itu, Moloi juga didapati terpelanting jatuh ke laut dipercayai terkena tembakan namun tidak mengelami kecederaan dan berjaya naik semula ke dalam bot tersebut. Pentempuran yang belarutan selama 15 minit tersebut berakhir apabila kedua-dua lanun tersebut berjaya ditembak mati dan salah seorangnya adalah Moloi Wuah berdasarkan tahi lalat dipipi kanannya. Dalam pentempuran tersebut, pihak PGM telah menggunakan sebanyak 700 butir peluru 7.62 mm dan 450 peluru 5.56 mm. Jika diperhatikan pada mayat kedua-dua lanun tersebut didapati baju mereka mempunyai banyak kesan koyak akibat tembakan namun hanya 3 butir peluru sahaja berjaya menembusi badan mereka yang menyebabkan mereka menemui ajal. Turut ditemui dibot yang digunakan oleh kumpulan lanun tersebut, selaras M16 AR15 berserta pelancar roket M203, 3 kelopak, sepucuk pistol Colt .45, 1 laras granted launcher , 3 butir bom tangan dan satu biji bahan letupan.

Kumpulan bantuan yang terdiri daripada kapalronda PX 30 dan sebuah bot samaran tiba ditempat kejadian pada jam 1000 pagi. Mayat serta semua barang kes kemudian dibawa balik ke Pangkalan Marin Sandakan dan satu laporan polis telah dibuat. Atas keberanian anggota botronda PC 20, ketua bot dan ketua jentera telah dianugerahkan Pingat Keberanian Polis manakala anggota yang lain menerima Bentara Pasukan Polis.


Anggota PC 20 yang terlibat dalam pentempuran tersebut.

Kpl Abdullah Ahmad
Kpl Abdulah Ibrahim
L/Kpl Omar Yaakob
L/Kpl Ahmad Nazri Yaakob
L/Kpl Mohd Salleh Ibrahim.


[You must be registered and logged in to see this image.]

Pingat Keberanian Polis ini dianugerahkan kepada semua peringkat Pasukan Polis Diraja Malaysia yang telah menunjukkan keberanian sewaktu menjalankan tugas tetapi tidak layak mencapai kelayakan bagi menerima bintang Kehormatan Seri Pahlawan Gagah Perkasa (S.P) dan Panglima Gagah Berani (P.G.B.).

[You must be registered and logged in to see this image.]

Bentara Pasukan Polis dianugerahkan kepada semua peringkat Pegawai Rendah Polis termasuk kurniaan Kehormat kepada Pegawai- Pegawai Rendah Polis Negara Asing yang mempunyai pangkat setaraf.
Back to top Go down
standupper
Kehormat MyMil
standupper


Mymil
Posts : 3271
Reputation : 630
Join date : 04/05/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyWed 26 Oct 2011, 8:36 pm

Fakta : Mengikut senarai Ops Lanyak, telah menyenaraikan lebih 70 Kumpulan Lanun di Sekitar Wilayah 4 (Perairan Sabah).

Daripada jumlah yg besar itu, kegiatan jenayah oleh kumpulan lanun di sabah masih terkawal dan boleh dikatakan berjaya dikekang sepenuhnya hasil risikan dan tindakan oleh PDRM/ PGM, berbanding apa yg berlaku di negara jiran.

Catatan kisah Polis di thread ini adalah kisah benar, tapi jarang dipaparkan secara meluas. Polis nampaknya lebih low profile berbanding perkhidmatan lain dalam perkara ini atas alasan tertentu.




Back to top Go down
anya8797
Colonel
Colonel



Mymil
Posts : 2721
Reputation : 60
Join date : 07/03/2011
Location : kuala lumpur

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyWed 26 Oct 2011, 10:36 pm

standupper wrote:
Fakta : Mengikut senarai Ops Lanyak, telah menyenaraikan lebih 70 Kumpulan Lanun di Sekitar Wilayah 4 (Perairan Sabah).

Daripada jumlah yg besar itu, kegiatan jenayah oleh kumpulan lanun di sabah masih terkawal dan boleh dikatakan berjaya dikekang sepenuhnya hasil risikan dan tindakan oleh PDRM/ PGM, berbanding apa yg berlaku di negara jiran.

Catatan kisah Polis di thread ini adalah kisah benar, tapi jarang dipaparkan secara meluas. Polis nampaknya lebih low profile berbanding perkhidmatan lain dalam perkara ini atas alasan tertentu.


apa maksud atas alasan tertentu stand... anya rasa memang usaha derang di highlight kan.... as it is... slalu dengar orang kata polis tak buat kerja.... which is not true at all....the above would be a clear example that they did their job brilliantly....
Back to top Go down
standupper
Kehormat MyMil
standupper


Mymil
Posts : 3271
Reputation : 630
Join date : 04/05/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 1:08 pm

Kisah Benar: Catatan seorang yang pernah bergelar CO KPD Sabahan PX 29.



Selepas Malaysia mencapai kemerdekaan pada 31 Ogos 1957, negara kita masih lagi berada didalam zaman darurat. Banyak serangan dan ancaman pengganas PKM terhadap orang awam dan pasukan keselamatan. Pada tahun 1960 zaman darurat itu berjaya ditamatkan. Namun begitu ancaman PKM masih lagi berterusan sehingga tahun 1989. Ancaman PKM lebih diperkatakan oleh hampir kesemua masyarakat negara ini. Namun begitu tidak ramai yang memperkatakan ancaman Tentera MORO, serpihannya dan kumpulan-kumpulan lanun yang sentiasa mengancam Negeri Dibawah Bayu sejak awal tahun 70’an hingga waktu kini. Mungkin semasa itu (70an hingga pertengahan 90an) liputan media agak kurang dinegeri tersebut.

Pada tengah malam 24 Sept 1985, hampir sesemua pos-pos PPH, kapal dan botronda Polis Marin, balai dan IPD dikawasan Pantai Timur Sabah telah dimaklumkan mengenai kejadian satu penculikan sebuah Tug Bot yang sedang menarik scow balak yang dalam perjalanan dari Sandakan menuju ke Lahad Datu. Turut ditahan 3 orang krewnya yang dijadikan sebagai tebusan. Kejadian berlaku diperairan Pulau Tambisan. Namun sehingga berita tersebut dihebahkan melalui alat perhubungan VHF dan HF, tiada sesiapa pun tahu dimanakah kedudukan tug bot tersebut. Dikatakan kumpulan tersebut pada mulanya ingin masuk ke Sandakan untuk melakukan rompakan, namun begitu terpaksa membatalkan hasrat mereka apabila ketua mereka telah mengambil kira kekuatan Polis Marin Sandakan pada ketika itu yang mampu bertindak balas sekiranya mereka menyerang Sandakan. Pada waktu itu, kekuatan pasukan keselamatan dilaut lebih bergantung kepada Polis Marin Sandakan disamping kapal TLDM yang berpangkalan di Labuan. Dengan maklumat tersebut semua aset PDRM diletakkan dalam siap sedia bagi menghadapi sebarang kemungkinan.

Dalam waktu yang sama XO KPD Sabahan PX 29, Insp Salim bin Ibrahim yang pada ketika itu memangku sementara jawatan COnya telah menerima maklumat tersebut yang disampaikan oleh jurusemboyan kapal tersebut. Pada ketika itu, kedudukan PX 29 sedang membuat serang hendap dikawasan perairan Pulau Mataking. Beliau telah mengingatkan anak buahnya untuk turut bersedia. Kapalronda PX 29 berada diperairan tersebut hingga jam 9 pagi dan kemudian telah masuk ke pekan Semporna untuk menghantar seorang anggota yang menghidapi demam panas. Semasa beliau sedang menunggu anggotanya pulang dari mendapatkan rawatan di hospitan kerajaan di Semporna, beliau dan beberapa orang anggota berehat di Wheel House.

Pada jam lebih kurang 1200 tengahari 25 Sept. 1985, tiba-tiba kesunyian bilik radio PX 29 tiba-tiba dipecahkan dengan pengumuman kecemasan dari stesyen 241......” Lahad Datu diserang... mana-mana CO Batalion, CO Botronda, OC Tek PPH dikehendaki bersedia!!” sebanyak beberapa kali. Insp Salim terus menjawab panggilan kecemasan tersebut…..”Saya pemangku CO PX 29 dan kapal kini berada di Semporna…Ada apa-apa arahan Tuan.” Stesen 241 iaitu pengawal Lahad Datu kemudian telah mengarahkan supaya kapalronda PX 29 untuk bergerak dari perairan Semporna dan tutup laluan dikawasan perairan Kunak. Insp Salim kemudian telah keluar dari kapal dan telah memaklumkan kepada semua anggota marin di Pangkalan Marin Semporna untuk bersedia dan seterusnya beliau telah bergerak ke IPD Semporna untuk memaklumkan bahawa Bandar Lahad Datu telah diserang.

Berbalik kepada kejadian penculikan sebuah Tug bot pada 24 Sept 1985 diperairan Pulau Tambisan. Rupa-rupanya tug bot tersebut telah diculik oleh kumpulan lanun yang menyerang Bandar Lahad Datu dimana mereka menggunakan scow balak untuk menyembunyikan 2 buah pum bot mereka. Ini adalah kerana pada ketika itu pum bot yang bersayap telah diharamkan penggunaannya diperairan Sabah. Mereka menyusup masuk ke pelabuhan Lahad Datu tanpa disedari oleh pihak berkuasa kerana rata-rata orang tidak perasan ketika 2 buah pum bot tersebut berganding dengan scow balak tersebut. Apabila mereka sampai di kawasan perairan Lahad Datu, kedua-dua bot tersebut terus merapat di jeti Awam Bandar Lahad Datu. Seramai 21 lelaki berpakaian unifom warna hijau sama seperti yang digunakan oleh PPH pada ketika itu naik ke bandar Lahad Datu. Kebanyakan dari mereka berambut panjang dan menjadi kebiasaan anggota PPH yang baru balik operasi berambut panjang sedikit dari biasa. Oleh yang demikian penduduk setempat tidak mengambil peduli tentang kehadiran mereka yang dianggap sebagai PPH.

Kumpulan lanun tersebut telah dipecahkan kepada beberapa kumpulan dalam rancangan menyerang Bandar Lahad Datu. Ada satu kumpulan yang terdiri daripada 4 orang telah pergi ke sebuah kedai kopi yang terletak lebih kurang 80 meter dari Pangkalan Polis Marin Lahad Datu. Semasa sampai di kedai tersebut salah seorang lanun tersebut telah memberi amaran dalam bahasa melayu pelat filipina kepada pelanggan yang berada dikedai tersebut….. ”Kamu jangan kemana-mana, ada mundu datang mahu merompak…” Kebanyakan pelanggan menganggap arahan tersebut betul yang dikeluarkan oleh anggota PPH.

Namun 3 orang anggota marin yang pada ketika itu turut minum dikedai tersebut menyedari bahawa lelaki tersebut bukanlah anggota PPH kerana mereka menggunakan senjata M14 dan Garand serta memakai kasut “Kungfu”. Tanpa disedari oleh kumpulan lanun itu, mereka bertiga kemudian telah melarikan diri balik ke pangkalan. Sampai dipangkalan marin anggota marin terus mencapai senjata GPMG yang ada di kubu di Pangkalan Marin dan juga botronda PGR 8 yang pada kebetulan baru tamat tugas rondaan. Menyedari 3 anggota berjaya balik ke pangkalan kumpulan lanun tersebut telah melepaskan tembakan tetapi tidak menepati sasaran. Disaat itu bermulalah pentempuran di Bandar Lahad Datu. Polis Marin juga turut diserang dari beberapa arah termasuk dari tempat mula kumpulan lanun tersebut mendarat.

Dalam masa yang sama bandar lahad datu mula cemas dengan bunyi tembakan dan bunyi letupan RPG dan bom tangan yang dilancarkan oleh kumpulan lanun tersebut. Kapal PLC 1 yang berada dipangkalan turut ditembak dengan RPG. Begitu juga dengan anggota yang mempertahankan Pangkalan Marin, ditembak tanpa belas kasihan. Dalam pentempuran itu 2 anggota Polis Marin telah ditembak dan salah seorang ditembak dibahagian perut menyebabkan perutnya terburai. Namun masih lagi memberi tentangan kepada kumpulan lanun tersebut. Pihak polis juga telah menghubungi Kem Tentera yang berada dihadapan Balai Polis Lahad Datu untuk memohon bantuan bagi melawan kumpulan lanun tersebut. Namun apa yang menjadi dukacitanya, pegawai pemeritah kem tersebut yang dikenali sebagai Major Zainal bertergas bahawa menurut SOP mereka, tentera perlu mempertahankan kem mereka terlebih dahulu dari dicerobohi kumpulan lanun itu. Maka hanya PDRM sahaja yang sedaya upaya untuk melawan kembali serangan dari kumpulan lanun tersebut. Kekecohan selama 2 ½ jam dibandar Lahad Datu tersebut berakhir apabila kumpulan lanun tersebut berjaya melarikan diri ke arah laut menggunakan 2 buah pum bot. Dalam serangan tersebut, sebuah bank telah dirompak dan 2 orang awam telah mati ditembak oleh kumpulan lanun tersebut dan ramai yang telah tercedera.

Kejadian serangan ke atas bandar Lahad Datu mengejutkan banyak pihak. TLDM telah menghantar 2 buah kapal kelas PC dan pihak TUDM pula telah menghantar sebuah pesawat Couribo dari Labuan ke perairan Lahad Datu. Sementara kapalronda Polis Marin terus memburu kumpulan lanun tersebut. PX 29 yang berada di laut Kunak telah bergerak ke kawasan Tanjung Melandong kerana mengikut maklumat kumpulan lanun tersebut telah melarikan diri ke arah Tanjung Sakar. Setibanya PX 29 dikawasan pancang lampu Amstrong beliau telah berjumpa dengan 2 buah nelayan yang sedang memukat dikawasan tersebut. Dari situ Insp Salim mendapat maklumat bahawa 2 buah pum bot baru melalui kawasan tersebut menuju ke arah Puncak Pulau Gaya Semporna. Dalam masa yang sama beliau telah terlihat kapal ronda PX 16 keluar dari kawasan port limit Lahad Datu lalu beliau telah menghubungi Peg Pemerintah kapal tersebut Tuan Rahim. Kedua-dua kapal kelas PX tersebut telah mengejar 2 bot suspek tersebut. Semasa berlepas dari kawasan perairan Tanjung Melandong, Insp Salim telah menguji semua senjata yang terdapat dalam kapalnya. Sepanjang kejar-mengejar tersebut tembak-menembak telah berlaku antara Polis Marin dan kumpulan lanun tersebut.

Tembak-menembak berhenti seketika apabila PX 29 dan PX 16 merapat seketika dikawasan perairan Fremental Shoal. Dalam perbincangan antara Insp Salim dan Tn Rahim, mereka sepakat untuk menyerang kedua-dua pum bot tersebut dalam bentuk ‘V’ agar tidak timbul tembakan silang yang mungkin merbahayakan kapalronda Polis. Kemudian PX 29 dan PX 16 telah berpecah dan meneruskan pemburuan. Semasa itu tembakan masih diteruskan oleh kedua-dua pihak. Senjata Oerlikon 20mm PX 29 tidak boleh digunakan kerana dari 10 butir tembakan dilepaskan hanya 2 butir sahaja yang meletup. Pada ketika itu, kapal PX 29 dikemudikan oleh Jurusemboyan sementara anggota lain diberi tugas untuk bertempur. Sepanjang kejar mengejar itu, Insp Salim telah mengingatkan agak kedua-dua kapal dipandu dalam jarak 3 kabel dari bot lanun sebagai langkah keselamatan agar tidak ditembak dengan RPG yang mana jarak tembakan peluru tersebut adalah 500 meter. Sangkaan Insp Salim betul apabila kumpulan lanun tersebut melepaskan 2 tembakan RPG yang mana salah satu terjatuh di Stbd Bow PX 29 dan satu lagi jatuh dihadapan kapal PX 16. Tembakan dari senjata GPMG secara berterusan menyebabkan larasnya menjadi merah menyala dan terpaksa kerap ditukar. Begitu juga dengan tembakan menggunakan SMG Starling yang mengalami kepanasan larasnya menyebabkan peluru tidak pergi jauh dan seolah-oleh anak peluru tersebut dibaling oleh penembaknya.

Salah seorang anggota PX 16 telah cedera ditembak ditangan dan telah menerima rawatan kecemasan dikapal tersebut.Apabila matahari mula tenggelam, tembakan yang dilepaskan oleh kapalronda Polis makin jelas kelihatan melalui tembakan peluru treaser dimana hampir kesemua peluru yang menghampir kedua-dua bot lanun tersebut seolah-olah melantun keatasnya. Disini Insp Salim berdasarkan pengalaman orang-orang lama yakin kumpulan lanun tersebut bukan calang-calang dan pasti mempunyai pendinding. Selepas itu, Insp Salim telah menerima panggilan dari IPK Sabah menggunakan radio HF yang mana orang yang bercakap itu adalah Timbalan PJP Sabah. Beliau bertanyakan keadaan anggota Polis Marin yang terlibat dalam pentempuran tersebut. Beliau juga sempat sampaikan salam PJP Sabah yang pada waktu itu berada di Kuala Lumpur untuk mesyuarat di Bukit Aman. Arahan PJP Sabah disampaikan iaitu “Jangan Biarkan Lanun Itu Hidup”. Arahan tersebut membangkitkan semangat kepada semua anggota yang terlibat untuk terus memburu lanun tersebut.

Apabila hari mula gelap, pesawat Couribo TUDM yang berlegar-legar diudara sebanyak 3 ke 4 kali telah menghubungi PX 29. Kapten pesawat tersebut memaklumkan bahawa beliau mendapat arahan dari KEMENTAH untuk berpatah balik ke Labuan. Beliau tidak lagi dapat membantu kapal-kapal Polis Marin yang masih berbalas tembakan dengan kumpulan lanun tersebut. Sebelum pesawat tersebut meninggalkan kawasan operasi, Kaptennya sempat mengucapkan selamat berjuang kepada Insp Salim dan anak buahnya.

Tembakan masih diteruskan walaupun kedua-dua bot lanun tersebut berjaya mendarat di Pulau Mataking. Kedua-dua buah kapal polis tersebut berada dalam jarak 500 meter dari pulau tersebut dan meneruskan tembakan. Apabila hari mula gelap, kapalronda Polis Marin mula menjadi sasaran memandangkan kedudukannya disebelah barat pulau tersebut dan pada masa yang sama bulan sabit telah timbul. Oleh yang demikian sebagai langkah keselamatan kesemua lampu telah dipadamkan dikedua-dua buah kapal agar tidak menjadi sasaran mudah. Sesekali kumpulan lanun tersebut melepaskan tembakan yang kemudian telah dibalas oleh kapal Polis Marin.

Pada jam lebih kurang 0100 pagi, PX 29 berjaya mengesan sebuah objek meninggalkan pulau tersebut disyaki melarikan diri ke arah Filipina. Sekali lagi Insp Salim menghubungi Tuan Rahim dan berbincang untuk mendapatkan sekurang-kurang satu bukti yang menyatakan mereka telah bertempur dengan lanun tersebut. Keputusan yang diambil, 2 anggota PX 16 telah memberanikan diri menggunakan Dinghy PX 16 mendarat dipulau tersebut dan menarik keluar sebuah pum bot yang masih tersadai ditepi pantai pulau tersebut. Dinghy PX 29 tidak boleh digunakan disebabkan bocor ditembusi peluru yang ditembak oleh lanun tersebut. Semasa 2 anggota tersebut yang terdiri daripada Hj Taha dan Mat Saili bergerak ke pulau tersebut tembakan perlindungan telah dilepaskan dari kedua-dua kapal. Mereka berjaya menarik keluar sebuah pum bot bersayap yang panjangnya lebih kurang 25 meter dari pulau tersebut dan telah ditarik ke Kapalronda PX 29. Miss Hariba, nama pum bot tersebut sampai dalam masa lebih kurang 45 minit selepas itu. Didalam pum bot tersebut dijumpai sebanyak 3 x porches, 3 kelopak peluru carbine disamping banyak kelongsong peluru jenis .30 inci dan 7.62 mm. Selain itu bau hanyir darah yang terdapat didalam bot tersebut menandakan ada lanun yang cedera atau mati ditembak oleh Polis Marin. Dikatakan terdapat 4 mayat lanun terapong berhampiran pantai pulau tersebut.

Pada jam 0230 pagi. RADAR PX 29 berjaya mengesan 2 objek bergerak menghala kapalronda PX 29 dari arah belakang. Sebagai langkah keselamatan tembakan GPMG telah dilepaskan kearah 2 objek tersebut. Mujurlah Insp Jamaluddin yang kebetulan berada dibotronda PGR memberi Isyarat Lampu dan menghubungi PX 29 menyatakan mereka adalah Polis dan jangan tembak. 2 buah objek tersebut rupa-rupanya adalah bot PGR yang datang dari Semporna untuk memberi bantuan disamping membawa ASP Aziz Laupo CO PX 29 yang pada ketika itu sedang memangku tugas Pegawai Zon Semporna dan Insp Jamaluddin. Kemudian salah sebuah bot PGR telah membawa beberapa anggota yang cedera balik ke Lahad Datu untuk mendapatkan rawatan di Hospital.

Pada jam 0400 pagi bantuan dari kapalronda PZ 14 KPD Mersuji tiba dikawasan operasi. Kapal tersebut diketuai oleh DSP Kushaili telah mengarahkan kedua-dua kapal PX berada dalam jarak 2 batu nutika dari pulau tersebut. Tidak lama kemudian kapal PLC 1 dari Semporna tiba bersama-sama 1 platun anggota PPH. Setelah perbincangan diadakan, apabila hari mula cerah lebih kurang jam 0600 pagi, PZ 14 telah melepaskan 2 das peluru meriam Bofor 40 mm ke arah pulau tersebut dan terkena 2 batang pokok kelapa yang menyebabkan kedua-dua batang pokok tersebut terputus 2. Tembakan perlindungan juga telah dilepaskan ke arah pulau tersebut oleh kapal-kapal Polis dan pada masa yang sama kapal PLC mendarat di pulau tersebut. Maka kedengaran sayup-sayup... Rifle Mara.... Rikey Mara dan Brand Mara diikuti dengan bunyi tembakan.

Lebih kurang 2 jam kemudian setelah anggota PPH selesai membuat pengeledahan di pulau tersebut, maka mereka bergerak keluar dari pulau tersebut menggunakan kapal PLC menuju ke kapalronda PZ 16 bersama 2 mayat dan 14 orang tangkapan yang terdiri dari pada 8 lelaki, 1 pondan, 3 kanak-kanan dan 2 orang perempuan. Mayat 4 orang lelaki yang terapung pada awal pagi telah tiada dan mungkin dihanyutkan oleh arus laut. Pemeriksaan lanjut ke atas pondan tersebut telah dilakukan dan menjumpai kira-kira RM 2000.00 yang disembunyikan dalam seluar dalamnya. Kesemua aset kemudian balik ke Lahad Datu kecuali PLC 1 yang bergerak balik ke Semporna untuk membawa balik anggota PPH.

Setibanya di perairan Tanjung Sakar, 2 buah kapal TLDM yang terdiri daripada KD Badik dan KD Kerambit telah merapat dengan kapal PX 29 dan PX 16. CO kapal TLDM telah pergi ke kapal PX 29 dan PX 16. Mereka agak terkejut melihat pada kesan tembakan dikedua-dua buah kapal tersebut disamping kelongsong peluru yang memenuhi dek dan Open briged kedua-dua kapal. Kedua-dua CO TLDM kemudian telah memberi tabik hormat kepada Insp Salim dan Tuan Rahim. Sambil salah seorang pegawai yang berpangkat Leftenan berkata “ Sepanjang sejarah penubuhan TLDM, kami belum pernah berdepan dengan situasi sebegini”. Mananya tidak, hampir semua badan kapal ditembusi dengan peluru. Malah tangga besi dari dek untuk ke Open briged telah putus dan tidak boleh digunakan. Begitu juga dengan Scener Radar turut terkena tembakan. Kedua-dua CO TLDM itu kemudian mengucapkan tahniah kepada Insp Salim dan Tn Rahim atas kejayaan Polis Marin dalam memburu lanun tersebut. Mereka kemudian beredar meneruskan rondaan dikawasan perairan Deval Bay.

PZ 14 dan PX 16 bergerak dahulu memasuki pangkalan Marin Lahad Datu, sementara PX 29 bergerak agak lambat sedikit memandangkan kapal mereka sedang menunda pum bot Miss Hariba milik kumpulan lanun tersebut. Apabila PX 29 menghampiri pangkalan, kelihatan beribu orang awam berada dikawasan Pangkalan Marin dan jeti-jeti berhampiran pangkalan Polis Marin. Apabila mereka melihat PX 29 menunda bot Miss Hariba, suasana menjadi gamat dan bising dengan pekikan dan laungan “HIDUP POLIS MARIN, HIDUP POLIS MARIN” oleh orang ramai. Insp Salim dengan tiba-tiba merasa sebak dan mengalirkan air matanya. Begitu juga dengan pegawai dan anggota Polis Marin lain yang yang berada dikawasan pangkalan itu. Keletihan pada setiap mereka terlibat tiba-tiba hilang disebabkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat Lahad Datu pada ketika itu. Apabila 2 mayat tersebut diturunkan dari kapal PZ 14 ke jeti, ramai daripada orang awam yang hadir di pangkalan marin dengan perasaan marah menendang-nendang mayat tersebut sambil meludahnya. Begitulah perasaan orang awam pada ketika itu, terlalu marah kepada kumpulan lanun yang menyerang bandar Lahad Datu.

Tidak lama selepas itu, pihak tertinggi PDRM IPK Sabah telah menyenaraikan beberapa pegawai dan anggota yang terlibat dalam operasi memburu lanun tersebut untuk dianugerahkan pingat kebesaran kerajaan negeri. Apa yang menyedihkan hanya orang-orang tertentu yang berasal dari negeri tersebut sahaja dianugerahkan pingat kerajaan negeri. Insp Salim dan Tuan Rahim yang terlibat sepanjang operasi serta beberapa anggota Polis Marin yang lain yang mempertahankan Pangkalan Marin Lahad Datu hanya menerima surat penghargaan sahaja. Saudara Kalai yang terburai perutnya ditukar balik ke Semenanjung untuk menerima rawatan lanjut. Peluru yang terlekat di tulang pinggulnya tidak dapat dikeluarkan berada disitu sehingga beliau meninggal pada tahun 2008.

Didalam Operasi tersebut kapalronda PX 29 telah menggunakan sebanyak 6000 butir peluru pelbagai jenis bagi menewaskan musuh. Kepada yang terlibat semasa serangan tersebut, saya ucapkan tahniah kerana anda memiliki semangat kepahlawanan yang tinggi dan sejati. Sikap pantang menyerah yang anda pamirkan telah dan akan menjadi ikutan generasi seterusnya dalam Pasukan Gerakan Marin.



Warga KPD Sabahan PX 29 semasa operasi tersebut :


Insp Salim Ibrahim
SI Zulkifli Titing
SM Ibrahim
SM Tijan
Sjn Lampong
Kpl John Philip Kusop
Kpl Mat Karimi
Konst Ruslim Baharom
Konst Mat Ris
Konst Mat Isa
Konst Sharif Kalil
Back to top Go down
innocentti
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR
innocentti


Mymil
Posts : 3264
Reputation : 140
Join date : 20/04/2010
Age : 40

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 1:54 pm

cayalah stand! terbaik as always! awat cerita2 macamni tak diberitakan yer?
Back to top Go down
standupper
Kehormat MyMil
standupper


Mymil
Posts : 3271
Reputation : 630
Join date : 04/05/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 2:12 pm

Kisah-kisah lama bro.. pasti ada dalam berita, tapi kena ingat kejadian sekitar 1985, tak secanggih mana zaman tuh... menulis pun masih pakai typewriter ribbon karbon, paling hebat pun telegram dan satu teknologi pra-faks, ntah lupa apa namanya yg boleh guna untuk hantar foto... kelajuan tahap internet, sms dan handphone masih takde lagi.

Back to top Go down
marc_zman
MODERATOR
MODERATOR
marc_zman


R.I.P
Posts : 16328
Reputation : 611
Join date : 08/06/2010
Location : di atas tanah bekas hutan, paya dan ladang kelapa sawit.. tak tau laaa ntah sapa2 pernah kena tanam kat sini dulu.. kalu ada laa

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 2:13 pm

standupper wrote:
Kisah Benar: Catatan seorang yang pernah bergelar CO KPD Sabahan PX 29.



Lebih kurang 2 jam kemudian setelah anggota PPH selesai membuat pengeledahan di pulau tersebut, maka mereka bergerak keluar dari pulau tersebut menggunakan kapal PLC menuju ke kapalronda PZ 16 bersama 2 mayat dan 14 orang tangkapan yang terdiri dari pada 8 lelaki, 1 pondan, 3 kanak-kanan dan 2 orang perempuan. Mayat 4 orang lelaki yang terapung pada awal pagi telh tiada dan mungkin dihanyutkan oleh arus laut. Pemeriksaan lanjut ke atas pondan tersebut telah dilakukan dan menjumpai kira-kira RM 2000.00 yang disembunyikan dalam seluar dalamnya. Kesemua aset kemudian balik ke Lahad Datu kecuali PLC 1 yang bergerak balik ke Semporna untuk membawa balik anggota PPH.

terbaik dari mr stand & sumber-sumber nyer..

cuma tang ni wa tak tahan nih.. ada jugak pondan join de party yer
Back to top Go down
tj
Colonel
Colonel
tj


Mymil
Posts : 2118
Reputation : 30
Join date : 20/06/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 5:34 pm

kalau la bahan bacaan camni di highlitekan untuk generasi muda sekarang seperti bebudak PLKN tu, mesti semangat patriotik diorang tak macam sekarang.. Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 470838066
Back to top Go down
anya8797
Colonel
Colonel



Mymil
Posts : 2721
Reputation : 60
Join date : 07/03/2011
Location : kuala lumpur

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 5:54 pm

marc_zman wrote:
standupper wrote:
Kisah Benar: Catatan seorang yang pernah bergelar CO KPD Sabahan PX 29.



Lebih kurang 2 jam kemudian setelah anggota PPH selesai membuat pengeledahan di pulau tersebut, maka mereka bergerak keluar dari pulau tersebut menggunakan kapal PLC menuju ke kapalronda PZ 16 bersama 2 mayat dan 14 orang tangkapan yang terdiri dari pada 8 lelaki, 1 pondan, 3 kanak-kanan dan 2 orang perempuan. Mayat 4 orang lelaki yang terapung pada awal pagi telh tiada dan mungkin dihanyutkan oleh arus laut. Pemeriksaan lanjut ke atas pondan tersebut telah dilakukan dan menjumpai kira-kira RM 2000.00 yang disembunyikan dalam seluar dalamnya. Kesemua aset kemudian balik ke Lahad Datu kecuali PLC 1 yang bergerak balik ke Semporna untuk membawa balik anggota PPH.

terbaik dari mr stand & sumber-sumber nyer..

cuma tang ni wa tak tahan nih.. ada jugak pondan join de party yer

selain pondan...ada kanak2 jugak marc... what were they thinking dragging children into this conflict... Rolling Eyes
Back to top Go down
atreyudevil
ADMIN
ADMIN
atreyudevil


Mymil
Posts : 9582
Reputation : 602
Join date : 19/04/2010
Location : Kuantan

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 6:14 pm

rasa dlu ada thread insignia tudm.. ada sapa2 nampak tak?
Back to top Go down
https://www.facebook.com/?ref=logo#!/profile.php?id=1000002088986
tj
Colonel
Colonel
tj


Mymil
Posts : 2118
Reputation : 30
Join date : 20/06/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 6:16 pm

atreyudevil wrote:
rasa dlu ada thread insignia tudm.. ada sapa2 nampak tak?

muahahaa.. momod cari pun tak jumpa.. sesape boleh tolong carikan..
Back to top Go down
atreyudevil
ADMIN
ADMIN
atreyudevil


Mymil
Posts : 9582
Reputation : 602
Join date : 19/04/2010
Location : Kuantan

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 6:24 pm

ehh ot plak. sori2 aku igt aku post kat warung tadi!
Back to top Go down
https://www.facebook.com/?ref=logo#!/profile.php?id=1000002088986
tj
Colonel
Colonel
tj


Mymil
Posts : 2118
Reputation : 30
Join date : 20/06/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 6:30 pm

atreyudevil wrote:
ehh ot plak. sori2 aku igt aku post kat warung tadi!

abu tengah busy mende ni sampai ot.. cer citer kat warung tu..
Back to top Go down
tin
Kehormat MyMil
tin


Mymil
Posts : 6841
Reputation : 235
Join date : 06/06/2010
Location : Mymil's village idiot

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 7:09 pm

gud story and exposure, stand.
Back to top Go down
standupper
Kehormat MyMil
standupper


Mymil
Posts : 3271
Reputation : 630
Join date : 04/05/2010

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 9:16 pm

anya8797 wrote:
marc_zman wrote:
standupper wrote:
Kisah Benar: Catatan seorang yang pernah bergelar CO KPD Sabahan PX 29.



Lebih kurang 2 jam kemudian setelah anggota PPH selesai membuat pengeledahan di pulau tersebut, maka mereka bergerak keluar dari pulau tersebut menggunakan kapal PLC menuju ke kapalronda PZ 16 bersama 2 mayat dan 14 orang tangkapan yang terdiri dari pada 8 lelaki, 1 pondan, 3 kanak-kanan dan 2 orang perempuan. Mayat 4 orang lelaki yang terapung pada awal pagi telh tiada dan mungkin dihanyutkan oleh arus laut. Pemeriksaan lanjut ke atas pondan tersebut telah dilakukan dan menjumpai kira-kira RM 2000.00 yang disembunyikan dalam seluar dalamnya. Kesemua aset kemudian balik ke Lahad Datu kecuali PLC 1 yang bergerak balik ke Semporna untuk membawa balik anggota PPH.

terbaik dari mr stand & sumber-sumber nyer..

cuma tang ni wa tak tahan nih.. ada jugak pondan join de party yer

selain pondan...ada kanak2 jugak marc... what were they thinking dragging children into this conflict... Rolling Eyes

Takdenya roe, peraturan wargaemas/kanak-kanak dalam kamus hidup diorg.. Dalam satu serangan di Lahad Datu, kumpulan yang menyerang diketuai oleh seorang wanita!

Kumpulan nie jadi lanun/mundu/bajak/penjenayah sebab memang dah cara hidup diorg, sejak zaman-berzaman dah macam tuh gaya hidupnya, bukannya baru sekarang jadi lanun... perkataan lanun tuh sendiri wujud dari nama bangsa Illanun/Iranun di selatan Filipina...


Back to top Go down
anya8797
Colonel
Colonel



Mymil
Posts : 2721
Reputation : 60
Join date : 07/03/2011
Location : kuala lumpur

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyTue 08 Nov 2011, 10:47 pm

standupper wrote:
anya8797 wrote:
marc_zman wrote:
standupper wrote:
Kisah Benar: Catatan seorang yang pernah bergelar CO KPD Sabahan PX 29.



Lebih kurang 2 jam kemudian setelah anggota PPH selesai membuat pengeledahan di pulau tersebut, maka mereka bergerak keluar dari pulau tersebut menggunakan kapal PLC menuju ke kapalronda PZ 16 bersama 2 mayat dan 14 orang tangkapan yang terdiri dari pada 8 lelaki, 1 pondan, 3 kanak-kanan dan 2 orang perempuan. Mayat 4 orang lelaki yang terapung pada awal pagi telh tiada dan mungkin dihanyutkan oleh arus laut. Pemeriksaan lanjut ke atas pondan tersebut telah dilakukan dan menjumpai kira-kira RM 2000.00 yang disembunyikan dalam seluar dalamnya. Kesemua aset kemudian balik ke Lahad Datu kecuali PLC 1 yang bergerak balik ke Semporna untuk membawa balik anggota PPH.

terbaik dari mr stand & sumber-sumber nyer..

cuma tang ni wa tak tahan nih.. ada jugak pondan join de party yer

selain pondan...ada kanak2 jugak marc... what were they thinking dragging children into this conflict... Rolling Eyes

Takdenya roe, peraturan wargaemas/kanak-kanak dalam kamus hidup diorg.. Dalam satu serangan di Lahad Datu, kumpulan yang menyerang diketuai oleh seorang wanita!

Kumpulan nie jadi lanun/mundu/bajak/penjenayah sebab memang dah cara hidup diorg, sejak zaman-berzaman dah macam tuh gaya hidupnya, bukannya baru sekarang jadi lanun... perkataan lanun tuh sendiri wujud dari nama bangsa Illanun/Iranun di selatan Filipina...



itulah kesiannya... dalam apa jua kedaan..never drag a child into adults' conflict....hidup cara macam nih... ntah sekolah kemana... makan kemana... masa kejadian tembak menembak tuh, mesti bebudak ni pon ada kat dalam bot tuh.... they could have been killed.... and yet these illanoons would never even consider that.... Sad Sad
Back to top Go down
mumuchi
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR
mumuchi


Mymil
Posts : 19551
Reputation : 525
Join date : 05/06/2010
Location : Dulu Tempat Lumba Kuda

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 16 Mar 2012, 8:57 am

Hmm tak pernah tau lak fasal junior civil liaison officers (JCLO) ni..ingat mil intel cuma tentera dan SB aja .

Quote :
Sunday March 11, 2012
Vive le veteran!


By WILLIAM DAVID DASS
A military man reminisces about life in the trenches, and more.

I WAS born in Penang, where I spent most of my growing years. In
1950, at 16 and still at school, I joined the Police Volunteer Reserve’s
(PVR) jungle squad. This was the time when secret societies and
moonshiners were active.

The PVR’s task was to trace and flush out those involved in their
activities and to destroy their hideouts. So we patrolled the hills and
searched the squatter areas.During one such operation, we were ambushed
at Paya Terubong and our section leader (an inspector) was killed. It
was an awakening for me, one that had a significant influence in my
choosing to wear the uniform and serve the country.

In 1954, when the Civil Liaison Corps were recruiting junior civil
liaison officers (JCLOs) to replace the fading Farret Force 136, I
applied and was recruited. After intensive training in guerilla warfare,
I was posted to the One Malaya Regiment (a Coy Lintang camp based in
Sungai Siput, Perak).


[You must be registered and logged in to see this image.]
William David Dass (standing, extreme right) with the Malaysian United Nations Peace Keepers Mission
to Bakavu, Congo.

The main tasks of the JCLOs were to gather information on the
movement and activities of the Communist Terrorists (CTs) and to liaise
with the local securities and the 28 Commonwealth troops stationed in
designated areas. The plan was to paralyse the CTs.

To carry out their tasks, the JCLOs had to go about disguised as
beggars, rubber tappers, farmers or forest rangers. It was a dangerous
operation, so much so they were branded the “moving human target” –
literally, easy prey for the communists. The only defence we had were
small arms; we were not even allowed to carry personal documentation to
identify ourselves!

I have many sad and bitter memories of my years as a JCLO, most of which are best forgotten.

You can’t imagine how uncertain and lost we felt when we saw our
comrades getting killed in the many ambushes set by the CTs. There were
days when I had to sleep beside dead soldiers who were once my friends,
and even dead CTs, until aid arrived. Those were sleepless nights filled
with sadness and fear.

Once I was stung by hornets; I thought I would never see my family
again. I was also bitten by poisonous insects; the only medication we
had was local medicated oil, and the willpower to survive.

During the nights, we kept vigil in ambush positions in small
trenches that lacked proper food and clean water. On one occasion,
during an ambush position with the 3rd Battalion Royal Australian
Regiment (3RAR), we were compelled to drink our own urine as we had run
out of water and it had not rained for days. And when it did rain, it
poured … so much so that we had to cross the Perak River and the
dangerous mining pools in neck-high water!

When the trenches overflowed with rain water, I had to brace my legs
between the trees and remain in that position the whole night, despite
the leeches biting me, and the flies and mosquitoes buzzing around.

Many a time we slipped and fell off high, slippery limestone cliffs
and hurt ourselves, but we had to move on. Once, I was too exhausted to
notice a wild boar hatch and sat on it, only to be bitten by wild boar
ticks! It was common to encounter or spot tigers, bears, wild boars,
cobras and numerous poisonous insects and plants. I was very fortunate
to have survived all these ordeals without any major mishap.

In 1955, I was deployed with 3RAR during the Baling Talks with Chin
Peng. It was the time of the Emergency (1948-60). When the security
forces in Sungai Siput mounted operations on CTs, I was commissioned to
gather information on the movements of the infamous Indian CT Perumal.
This operation saw the surrender of the two most wanted Indian CTs in
Sungai Siput.

In 1959, when the Malaysian Government decided to form its own
intelligence unit, I was one of the 15 JCLOs, the “cream of the corps”,
recruited. We underwent a three-month course covering army, Special
Branch (police) and jungle warfare training.

As a full-fledged Malaysian Army Intelligence Corps (KORRIS), I was
posted to various battalions and garrisons which had their headquarters
based in the Ministry of Defence (Mindef) in Kuala Lumpur.

In 1962, I was sent to serve with the United Nations troops in Bukavu, Congo, under the 5th Battalion Malaysian Brigade.

I am proud to have had the opportunity to establish not less than 13
field security detachments in both East and West Malaysia, and served
under several generals.

During detachments, very short notice was given for postings. As
loyal, trained soldiers, we asked no questions and were always ready to
move. I can only thank my wife for understanding how important my work
was to me and how the military system worked, and for accepting the life
of a soldier’s wife. It is a fact that not only does the soldier serve
the country, his wife and his family do so, too, in their own way, by
giving up their “rights” to a husband and a father.

On May 13, 1969, I was to leave for Sarawak on the Kota Raja. My wife
and then two young children dropped me off at Port Klang, Selangor, and
were on their way home with the army driver when news came about the
riots. They were lucky that the driver managed to make a detour and
brought them safely back to Mindef.

I was on duty in Sarawak, Sabah and Labuan during the Confrontation
(1962-66).My immediate priorities then were the Indonesian Border
Terrorist (IBT) movement in Sarawak and barter traders and illegal
immigrants in Sabah.

In 1971, I was posted to London and was based at the Malaysian High
Commission at Belgrave Square, as chief staff assistant to the services
advisor. My wife and two younger children joined me on this family
posting of several years, after which I returned home to Malaysia.

After 29 years of active service with the armed forces, I retired in
1980 with the rank of Warrant Officer II and returned to my hometown.
It gives me great pleasure to say that I come from a military background
as my father was a British/Indian military officer during WWI, having
fought the Turks in Babylon.

Today, two of my sons also proudly don the uniform. The oldest is
head of maritime enforcement with the Malaysian Maritime Enforcement
Agency based at Port Klang and holds the rank of captain. Before this,
he served as a commander with the Royal Malaysian Navy for 25 years.

My second son is a dental surgeon with the rank of colonel with the
Malaysian Armed Forces, based in Malacca. He served as commanding
officer of the Malaysian medical unit with the UN peacekeeping mission
to Western Sahara, Africa, in 2009.

My family and I hold in high esteem and admiration the sacrifices of
all those who have rendered their services and lives for the nation to
achieve “Merdeka” and uphold the peace with the motto, “Who Dares –
Wins”. We are honoured to have played a role in this great
accomplishment.

A salute in memory of my fallen comrades: “I have learnt to live a
life of appreciation because I have lived a life of a soldier.” As those
in the military would say, “A soldier never dies, he only fades away …”



[You must be registered and logged in to see this image.]

> William Dass (pic) passed away on Feb 5. His daughter,
Elizabeth Dass-Brown, submitted this article, which he had written in
2010. There will be a memorial service for Dass on March 17, 11am, at St
George’s Church, Farquhar Street, Penang.











Back to top Go down
kerambit75
Kehormat MyMil
kerambit75


Mymil
Posts : 2612
Reputation : 83
Join date : 07/05/2010
Age : 49
Location : Ipoh

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 16 Mar 2012, 9:09 am

[You must be registered and logged in to see this link.]

Dlm pautan ini ada cerita mengenai JCLO atau PPP...wira tak didendang dri Kor Risik Diraja
Back to top Go down
kerambit75
Kehormat MyMil
kerambit75


Mymil
Posts : 2612
Reputation : 83
Join date : 07/05/2010
Age : 49
Location : Ipoh

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 16 Mar 2012, 9:12 am

PPP atau JCLO dah wujud kalau ikut sejarahnya sejak 1965 lagi..kumpulan perintis dan awalan ada yg diserap jadi askar (yg jadi MIO negeri pun ada). Pengambilan terakhir JCLO kalau tak salah tahun 2007.
Back to top Go down
marc_zman
MODERATOR
MODERATOR
marc_zman


R.I.P
Posts : 16328
Reputation : 611
Join date : 08/06/2010
Location : di atas tanah bekas hutan, paya dan ladang kelapa sawit.. tak tau laaa ntah sapa2 pernah kena tanam kat sini dulu.. kalu ada laa

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 16 Mar 2012, 9:19 am

too short of a story of a man whom had done us many good.. thank you mr dass

p/s: mmg banyak benda yg kita tak tau bang
Back to top Go down
mumuchi
GLOBAL MODERATOR
GLOBAL MODERATOR
mumuchi


Mymil
Posts : 19551
Reputation : 525
Join date : 05/06/2010
Location : Dulu Tempat Lumba Kuda

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 16 Mar 2012, 9:34 am

tulah sebabnya..dan kenapa orang ingat our defence forces makan tidur etc..
Back to top Go down
Steven 12
Captain
Captain
Steven 12


Posts : 711
Reputation : 161
Join date : 19/11/2011
Location : Between the bluesky & planet earth

Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 EmptyFri 03 Aug 2012, 4:48 am

Kelas: Non Fiction - Biografi
Title: Menggong - Pemburu dari Sarawak
Author: Harun Johari diolah oleh Ghazali Ngah Azia
Penerbit: DBP

- Berkisar tentang pengalaman Menggong anak Panggit sebagai Sarawak Rangers (1948-1957) dan dalam PDRM - PPH/Border Scouts etc.. (1957 - 1988).

Terlibat dalam 56 pertempuran dan membunuh 41 org pengganas. Dianugerahkan bbrp medal termasuk "George Medal" etc...

Memang menarik... patut diketengahkan sejrah beliau..... ni kang asyik2 Kanang jer.. huhuhuuuu
Back to top Go down
Sponsored content





Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty
PostSubject: Re: Wira tak didendang - The unsung heroes   Wira tak didendang - The unsung heroes - Page 2 Empty

Back to top Go down
 
Wira tak didendang - The unsung heroes
Back to top 
Page 2 of 3Go to page : Previous  1, 2, 3  Next
 Similar topics
-
» Company of Heroes Series

Permissions in this forum:You cannot reply to topics in this forum
Malaysia's Military, Police and Security Agencies :: Perbincangan MPSA Malaysia :: ARKIB @ MyMil-
Jump to: