MPSA @ News

lama betul misi PDRM-UNMIT kat Timor Leste.. dari sekitar 2006 sampai sekrg.. pengurusan PDRM mesti dah expert hal TL.

23 Kerja Sama Diteken di Indodefence 2010

23 Kerja Sama Diteken

Jakarta, Kompas - Peresmian pembukaan pameran bidang pertahanan terbesar di Indonesia, Indo Defence, Indo Aerospace, dan Indo Marine 2010, ditandai dengan penandatanganan 23 kesepakatan kerja sama tentang revitalisasi industri pertahanan.

”Ini adalah kerja sama untuk TNI dan Polri,” ungkap Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (10/11) pada pembukaan pameran di Kemayoran, Jakarta. Pameran ini dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Beberapa kerja sama, antara Kementerian Pertahanan dan pihak luar negeri, di antaranya adalah kontrak senilai 142 juta dollar Amerika Serikat untuk pembelian pesawat EMB 346 Super Tucano dengan Embraer, Brasil. Pesawat dengan spesifikasi menggunakan baling-baling ini dianggap cocok untuk memantau wilayah di perbatasan untuk mencegah pencurian kayu atau ikan. Pesawat yang menggunakan baling-baling ini didesain untuk serangan ringan dan kontrainsurgensi.

Pada pameran tersebut juga ditandatangani kontrak dengan Rosoboronexport, untuk pembelian senjata untuk pesawat Sukhoi senilai 54 juta dollar AS.

Sebagian besar perjanjian itu melibatkan industri pertahanan dalam negeri, baik dengan Kementerian Pertahanan maupun dengan pengguna langsung dan kalangan industri.

PT Pindad, misalnya, bekerja sama dengan CV Sari Bahari untuk pengisian TNT dan bom P-100L.

Selain itu, juga ada kerja sama dengan TNI Angkatan Udara untuk pengadaan bom BT 250 dan BLP 250.

PT Dirgantara Indonesia menjalin kerja sama dengan industri asing, seperti Eurocopter, Perancis untuk pengembangan helikopter EC 725, Superpuma, dan helikopter SAR.

PT Dirgantara Indonesia juga bekerja sama dengan Korean Aerospace Industries Ltd untuk pemasaran dan industri CN 235 dan T-50.

Sementara PT PAL menggandeng China Shipbuilding Industry Corporation untuk bekerja sama pengembangan beragam kapal.

484 perusahaan

”Indo Defence yang sekarang juga plus marine,” kata Purnomo. Dalam pameran tahun ini, 484 perusahaan memamerkan produknya. Selain itu, juga ada 38 negara yang ikut serta, 17 di antaranya membuat paviliun sendiri. Salah satu daya tarik dalam pameran yang berlangsung hingga Sabtu mendatang adalah atraksi aerobatik oleh tim The Roulettes dari Royal Australian Air Force. Masyarakat bisa menyaksikan pameran ini pada hari terakhir dengan harga tiket Rp 50.000.

Presiden Yudhoyono sewaktu membuka pameran tersebut mengatakan bahwa saat ini TNI lebih banyak menjalankan tugas operasi militer selain perang, seperti penanganan bencana dan misi penjagaan perdamaian. Dalam tugas operasi militer selain perang ini pun, TNI harus dibekali kecakapan, kemampuan, dan peralatan pendukung yang memadai.

Terkait dengan hal itu, Presiden juga menekankan pengembangan industri pertahanan dan industri strategis berperan amat penting. (EDN/DAY)

(Kompas)

ps: Pehhh diorg pun plan nak wat EC725, buat usahasama lak 2... Nape cam senang jea Inland dpt... huhuhu

standupper wrote:lama betul misi PDRM-UNMIT kat Timor Leste.. dari sekitar 2006 sampai sekrg.. pengurusan PDRM mesti dah expert hal TL.

er itu korean armoured car agak2 kita derma kat sana ka bawak balik bila habes nanti..itu klita punya ke UN punya btw?

kalu tak silap itu armored car kita punya woooo, bajet PDRM sendiri... raser nyerrr laaahhh

eh bukan ker amik NYALA jugak kan, sama yg kat Lubnan nuuun

mumuchi wrote:

standupper wrote:lama betul misi PDRM-UNMIT kat Timor Leste.. dari sekitar 2006 sampai sekrg.. pengurusan PDRM mesti dah expert hal TL.

er itu korean armoured car agak2 kita derma kat sana ka bawak balik bila habes nanti..itu klita punya ke UN punya btw?

Aku rasa bajet UN nie.. macam kat Unifil etc... dan tengok komitmen pun long term, so abih jahanam kat sana ler.. kalau ops tamat pun kenderaan tuh kemungkinan besar akan masuk inventori TL macam trak-trak handalan kita tuh.

ooooo memang bajet UN la..macam ni siapa decide apa nak dibeli, UN kuat pengaruh tak? Kalau macam ni kalau beli ANOA utk Unifil guna bajet UN bukan lari dari AV8 la fasal utk keperluan sediakala...

ps: Pehhh diorg pun plan nak wat EC725, buat usahasama lak 2... Nape cam senang jea Inland dpt... huhuhu

diorang mmg dah lama hasilkan helos super puma dgn kebenaran eurocopter.. sikalang dia mau up satu lagi dari super puma kpd super cougar @ EC 725.. takleh laaa nak sama kan ngan kita..

marc_zman wrote:

ps: Pehhh diorg pun plan nak wat EC725, buat usahasama lak 2... Nape cam senang jea Inland dpt... huhuhu

diorang mmg dah lama hasilkan helos super puma dgn kebenaran eurocopter.. sikalang dia mau up satu lagi dari super puma kpd super cougar @ EC 725.. takleh laaa nak sama kan ngan kita..

Kalo diorg jadi wat, leh la kita angkut cougar nie...

murah sikit, ye tak minz......

dewafrost wrote:murah sikit, ye tak minz......

silap2 leh wat sistem barter n leh lengkapkan tok PUTD + TLDM skali... Pehhh...

yaminz wrote:23 Kerja Sama Diteken di Indodefence 2010

23 Kerja Sama Diteken

Jakarta, Kompas - Peresmian pembukaan pameran bidang pertahanan terbesar di Indonesia, Indo Defence, Indo Aerospace, dan Indo Marine 2010, ditandai dengan penandatanganan 23 kesepakatan kerja sama tentang revitalisasi industri pertahanan.

”Ini adalah kerja sama untuk TNI dan Polri,” ungkap Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Rabu (10/11) pada pembukaan pameran di Kemayoran, Jakarta. Pameran ini dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Beberapa kerja sama, antara Kementerian Pertahanan dan pihak luar negeri, di antaranya adalah kontrak senilai 142 juta dollar Amerika Serikat untuk pembelian pesawat EMB 346 Super Tucano dengan Embraer, Brasil. Pesawat dengan spesifikasi menggunakan baling-baling ini dianggap cocok untuk memantau wilayah di perbatasan untuk mencegah pencurian kayu atau ikan. Pesawat yang menggunakan baling-baling ini didesain untuk serangan ringan dan kontrainsurgensi.

Pada pameran tersebut juga ditandatangani kontrak dengan Rosoboronexport, untuk pembelian senjata untuk pesawat Sukhoi senilai 54 juta dollar AS.

Sebagian besar perjanjian itu melibatkan industri pertahanan dalam negeri, baik dengan Kementerian Pertahanan maupun dengan pengguna langsung dan kalangan industri.

PT Pindad, misalnya, bekerja sama dengan CV Sari Bahari untuk pengisian TNT dan bom P-100L.

Selain itu, juga ada kerja sama dengan TNI Angkatan Udara untuk pengadaan bom BT 250 dan BLP 250.

PT Dirgantara Indonesia menjalin kerja sama dengan industri asing, seperti Eurocopter, Perancis untuk pengembangan helikopter EC 725, Superpuma, dan helikopter SAR.

PT Dirgantara Indonesia juga bekerja sama dengan Korean Aerospace Industries Ltd untuk pemasaran dan industri CN 235 dan T-50.

Sementara PT PAL menggandeng China Shipbuilding Industry Corporation untuk bekerja sama pengembangan beragam kapal.

484 perusahaan

”Indo Defence yang sekarang juga plus marine,” kata Purnomo. Dalam pameran tahun ini, 484 perusahaan memamerkan produknya. Selain itu, juga ada 38 negara yang ikut serta, 17 di antaranya membuat paviliun sendiri. Salah satu daya tarik dalam pameran yang berlangsung hingga Sabtu mendatang adalah atraksi aerobatik oleh tim The Roulettes dari Royal Australian Air Force. Masyarakat bisa menyaksikan pameran ini pada hari terakhir dengan harga tiket Rp 50.000.

Presiden Yudhoyono sewaktu membuka pameran tersebut mengatakan bahwa saat ini TNI lebih banyak menjalankan tugas operasi militer selain perang, seperti penanganan bencana dan misi penjagaan perdamaian. Dalam tugas operasi militer selain perang ini pun, TNI harus dibekali kecakapan, kemampuan, dan peralatan pendukung yang memadai.

Terkait dengan hal itu, Presiden juga menekankan pengembangan industri pertahanan dan industri strategis berperan amat penting. (EDN/DAY)

(Kompas)

ps: Pehhh diorg pun plan nak wat EC725, buat usahasama lak 2... Nape cam senang jea Inland dpt... huhuhu

pandai dorang cari peluang, maklumler kita dok menunggu EC725

well kalau korang ingat kes Super Puma dulu, memang depa cucuk kita beli dari depa..tapi sekali jatuh...kansel..

mumuchi wrote:well kalau korang ingat kes Super Puma dulu, memang depa cucuk kita beli dari depa..tapi sekali jatuh...kansel..

hehehe... TPM lak masa 2 naik...

hehehehe offer free replacement pun tak mau dah...

Berita tak berapa best...


MACC also looking into Defence Ministry's luxury purchases
By MAZWIN NIK ANIS
mazwin@thestar.com.my

PUTRAJAYA: The Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) has opened at least 15 investigation papers based on the latest Auditor-General’s Report, including the Defence Ministry’s RM310,000 purchases for a VVIP room.

Deputy Chief Commissioner Datuk Shukri Abdull said some of the complaints came from the public and the commission initiated investigations two months ago.

“The number of investigation papers opened based on the 2009 (Auditor-General’s) Report is 15 and counting. We are still looking through the report to detect anything that has the element of corruption.

“We also investigate complaints of parties failing to follow specifications, failure to provide supply as per contract and also on false claims,” he said, adding that the time taken to complete the investigations would depend on documents and accounts that they had to look at.

Shukri was speaking after attending the launch of MACC Innovation Day by Com­missioner Datuk Seri Abu Kassim Mohamed.

The A-G’s Report for 2009 had pointed out several matters, including the Defence Ministry’s purchase of a set of chandeliers valued at RM10,000, home theatre set at RM12,000, wallpaper (RM95,800) and sofa set (RM13,000) for its VVIP room under the First Economic Stimulus Package.

The report, among others, also stated that a total of RM753,723 was paid for 67 acquisitions involving 31 projects, without the items being received or the jobs done under the First Economic Stimulus Package.

It also pointed out that equipment worth RM2mil were unused in laboratories in Universiti Malaya because they were broken or due to lack of expertise.

Shukri said the MACC had questioned several individuals to facilitate investigations into these cases, but declined to reveal whe-ther high-profile personalities were among those who had been called.

“Our investigation covers everybody. Who­ever is involved, we will call for an investigation,” he said.

On another matter, Shukri confirmed having received reports alleging abuse and corruption during the Galas and Batu Sapi by-elections but declined to reveal details.

adehhh, bilik VVIP apa sampai 310k? bunker kot...

korek jgn x korek...

[quote="escortburuk"]Berita tak berapa best...


MACC also looking into Defence Ministry's luxury purchases
By MAZWIN NIK ANIS
mazwin@thestar.com.my

PUTRAJAYA: The Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) has opened at least 15 investigation papers based on the latest Auditor-General’s Report, including the Defence Ministry’s RM310,000 purchases for a VVIP room..

The A-G’s Report for 2009 had pointed out several matters, including the Defence Ministry’s purchase of a set of chandeliers valued at RM10,000, home theatre set at RM12,000, wallpaper (RM95,800) and sofa set (RM13,000) for its VVIP room under the First Economic Stimulus Package.

The report, among others, also stated that a total of RM753,723 was paid for 67 acquisitions involving 31 projects, without the items being received or the jobs done under the First Economic Stimulus Package...

quote]

betoi ke RM310,000.? wa kasik total itu costing baru RM130,000.00.. atau mmg diorang tak mau citer aper benda lain yg lagik mahal tu.. kaluy ikut rega yg diorang kasik tu kira rega home theater ngan sofa masih masuk akal.. yg wa pelik tang lampu tu.. wa tatau perlu sgt ke benda tu.. tang rega wa tak tau coz takde pengalaman beli benda alah tu.. wallpaper.. benda alah ni bergantung pada kualiti dia, baik nyer mmg mahal.. tapi kalu rega tu mmg bleh menimbulkan speku.. ni rega beli saja ke tau rega beli, bukak yg lama & pasang yg baru + berapa luas laaaa itu bilik.?

wa lagi minat ngan perenggan yg kaler kuning tu.. tu mmg bahaya tu.. kalu betoi laaa mmg ader berlaku camtu, musibat mana punyer kerja tu.? buat malu jer

[quote="marc_zman"]

escortburuk wrote:Berita tak berapa best...


MACC also looking into Defence Ministry's luxury purchases
By MAZWIN NIK ANIS
mazwin@thestar.com.my

PUTRAJAYA: The Malaysian Anti-Corruption Commission (MACC) has opened at least 15 investigation papers based on the latest Auditor-General’s Report, including the Defence Ministry’s RM310,000 purchases for a VVIP room..

The A-G’s Report for 2009 had pointed out several matters, including the Defence Ministry’s purchase of a set of chandeliers valued at RM10,000, home theatre set at RM12,000, wallpaper (RM95,800) and sofa set (RM13,000) for its VVIP room under the First Economic Stimulus Package.

The report, among others, also stated that a total of RM753,723 was paid for 67 acquisitions involving 31 projects, without the items being received or the jobs done under the First Economic Stimulus Package...

quote]

betoi ke RM310,000.? wa kasik total itu costing baru RM130,000.00.. atau mmg diorang tak mau citer aper benda lain yg lagik mahal tu.. kaluy ikut rega yg diorang kasik tu kira rega home theater ngan sofa masih masuk akal.. yg wa pelik tang lampu tu.. wa tatau perlu sgt ke benda tu.. tang rega wa tak tau coz takde pengalaman beli benda alah tu.. wallpaper.. benda alah ni bergantung pada kualiti dia, baik nyer mmg mahal.. tapi kalu rega tu mmg bleh menimbulkan speku.. ni rega beli saja ke tau rega beli, bukak yg lama & pasang yg baru + berapa luas laaaa itu bilik.?

wa lagi minat ngan perenggan yg kaler kuning tu.. tu mmg bahaya tu.. kalu betoi laaa mmg ader berlaku camtu, musibat mana punyer kerja tu.? buat malu jer

gara2 nak rangsangkan ekonomi, sendiri jerut leher ler...

er korang make sure yang cuma satu item aja dalam manyak2 tu kementah punya yang dihighlight..

wooo.. betoi laaa bang muchi.. mindef nyer citer cuma tang bilik VVIP bernilai RM310,000.00 tu jer.. me mistake..

still.. sapa laaa buat keje kawtim ngan supplier songlap duit sampai RM700,000.00 ++ tu..

ntah2 nih kes VIP room kat movement subang, tempat tuh memang buat kaw2 punya utk Agung, Sultan n menteri... setaraf bilik VVIP KLIA (bunga raya)....

282 terima Darjah Kepahlawanan ATM

2010/11/12



TUANKU Mizan berkenan mengurniakan Darjah Panglima Gagah Angkatan Tentera kepada Zulkifeli di Istana Negara, semalam.
KUALA LUMPUR: Yang di-Pertuan Agong Tuanku Mizan Zainal Abidin semalam berkenan mengurniakan Darjah Kepahlawanan Angkatan Tentera Malaysia (ATM) kepada 282 penerima termasuk puteri Sultan Kedah dan dua pegawai kanan tentera asing.

Pada istiadat yang berlangsung di Istana Negara di sini, puteri Sultan Kedah, Brigadier Jeneral Datuk Seri Tunku Puteri Intan Safinaz Tuanku Abdul Halim dianugerahkan pingat Pahlawan Angkatan Tentera (PAT).

Dua pegawai kanan tentera asing iaitu Setiausaha Tetap Pertahanan di Kementerian Pertahanan Thailand, Jeneral Apichart Penkiti dikurniakan pingat Panglima Gagah Angkatan Tentera (PGAT) Kehormat, manakala Pengarah Direktorat Risikan Bersama, Ibu Pejabat Pemerintah Agung, Pasukan Angkatan Tentera Diraja Thai dianugerahkan Panglima Setia Angkatan Tentera (PSAT) Kehormat.
Panglima Tentera Darat, Jeneral Datuk Zulkifeli Mohd Zin pula dikurniakan Darjah Panglima Gagah Angkatan Tentera (PGAT) diikuti empat penerima yang dikurniakan Darjah Panglima Setia Angkatan Tentera (PSAT) iaitu Panglima Group Artileri Pertahanan Udara, Mejar Jeneral Datuk Husin Md Tahak; Panglima Tiga Divisyen, Mejar Jeneral Datuk Razali Ahmad; Mejar Jeneral (B) Datuk Paduka Che Hasni Che Ahmad dan Mejar Jeneral Datuk Ir Ibrahim Bahari dari Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM).

Seramai 275 penerima lain dikurniakan pingat Pahlawan Angkatan Tentera (PAT), Pahlawan Angkatan Tentera (PAT) Kehormat, Kesatria Angkatan Tentera (KAT) dan Bentara Angkatan Tentera (BAT). – BERNAMA

Pramugari tentera
Oleh Syed Azwan Syed Ali
syedazwan@bharian.com.my
2010/11/12


Beban tugas dua kali ganda berbanding pramugari pesawat komersial

SEJURUS lampu amaran dipadamkan juruterbang, kelihatan penumpang pesawat Charlie C130-H milik Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) menarik nafas lega kerana ini bermakna pesawat pengangkut tentera yang berlepas dari Pangkalan Udara TUDM Subang itu kini stabil di udara.

Selang beberapa minit kemudian, pramugari TUDM, Sarjan Udara Suhaili Abu Bakar, 34, mula mengagihkan rangsum hidangan utama yang mengandungi seketul ayam goreng, roti sandwic, sebiji telur dan epal, sebotol air mineral dan air kotak kepada setiap penumpang bermula dari bahagian depan kabin.
Tidak seperti pramugari pesawat komersial yang mengenakan pakaian glamor, Suhaili tampil kemas dengan sut kru tentera udara sambil tidak lokek dengan senyuman setiap kali menghulurkan rangsum itu kepada penumpang.

“Sudah 15 tahun saya berkhidmat dengan TUDM,” katanya ketika ditemu bual penulis di atas pesawat pengangkut yang membawa 50 wakil media dalam misi lawatan ke Pos Serikin di sempadan Sarawak dan Kalimantan Barat, baru-baru ini.

Suhaili berkata, pembabitannya dengan TUDM bermula apabila dia tertarik dengan iklan rekrut di sebuah akhbar tempatan.

“Saya tidak menyangka cubaan itu membuahkan hasil. Dua minggu kemudiannya, saya mendapat surat rekrut daripada tentera sebelum dipanggil untuk menerima latihan di Sekolah Tentera Udara (STU) Ipoh pada Mac 1995,” katanya.
Suhaili berkata, selepas dilatih selama enam bulan di STU Ipoh, beliau terpilih menjadi pramugari TUDM dan menerima latihan selama tiga bulan di Butterworth, Pulau Pinang dan dilatih antara lain mengenai jenis pesawat, kursus komunikasi bahasa Inggeris, aspek teknikal dan ilmu pemakanan.

Selepas tamat latihan pada tahun sama, beliau kemudian diserapkan ke 10 Skuadron TUDM di Pangkalan Udara Kuala Lumpur untuk menjadi pramugari mengendalikan penumpang kenamaan membabitkan helikopter Augusta 61N1 dan Black Hawk milik TUDM sehingga Julai 2003.

Suhaili kemudian ditugaskan ke 2 Skuadron TUDM di Pangkalan Udara Subang membabitkan pesawat kenamaan Falcon DA90 dan Folker 28, sebelum dipindahkan ke 20 Skuadron TUDM di pangkalan sama, bermula November 2007 sehingga sekarang, bagi mengendalikan penumpang awam dan kenamaan membabitkan pesawat pengangkut Charlie.

“Seperti pramugari komersial, saya juga berkesempatan melawat negara asing dengan kebanyakannya membabitkan misi taktikal membawa penumpang awam dan kenamaan,” katanya yang dikurniakan dua anak hasil perkongsian hidup dengan Pegawai Waran Udara II, Mohd Fauzi Rakidin, 35, dari 16 Skuadron TUDM.

Antara negara dilawati Suhaili ialah United Kingdom, Mexico, Australia, Korea Selatan dan beberapa negara ASEAN seperti Thailand, Indonesia dan Filipina.

Katanya, tugasan bersama TUDM membolehkannya melawat masyarakat setempat yang jauh dari arus pembangunan negara seperti masyarakat Orang Asli di pedalaman ketika menyertai operasi menghantar tokoh politik ketika pilihan raya.

Ditanya bagaimana beliau membahagikan masa antara kerja dengan keluarga, Suhaili berkata, kedua-dua anaknya, Mohd Johan, 10, dan Mohd Adam, 4, memahami tugasnya dan mereka ditinggalkan bersama keluarga pengasuh jika beliau terbabit dengan sebarang operasi.

Suhaili berkata, sebagai pramugari tentera, seseorang itu memerlukan kekuatan mental yang kuat terutama ketika berdepan dengan tekanan kerja yang dianggap dua kali ganda beratnya berbanding pramugari komersial, selain kerap meninggalkan keluarga.

“Pramugari tentera juga melakukan semua perkara termasuk mengemas kabin, menyediakan makanan, melayan dan memastikan keselesaan penumpang sehinggalah menyusun peralatan dalam keadaan kabin yang tentunya berlainan dari kabin komersial yang lebih selesa,” katanya yang ketika itu satu-satunya pramugari tentera bertugas dalam misi penerbangan membabitkan 50 wakil media itu.

Bagi Suhaili, perkara seperti itu adalah rutin cabaran bagi setiap pramugari tentera dan beliau merasa berbangga kerana dapat menabur bakti dengan cabang Angkatan Tentera Malaysia (ATM) walaupun cita-cita asalnya adalah untuk menjadi seorang peguam.

Katanya, peluang bersama TUDM juga membolehkannya menaiki pelbagai jenis pesawat, termasuk helikopter tempur yang tidak mungkin dirasai orang biasa.

“Menjadi pramugari tentera juga bermakna saya dapat berkhidmat untuk negara walaupun tidak memegang senjata seperti anggota tentera lain yang berada di perbatasan negara.

“Saya tidak pernah menyesal, malah bangga bersama TUDM,” katanya.

soalan.. kira anggota 10 bgd para bila mau buat itu static jump pun ada dapat layanan dari parmugari tudm ke.? ekekekeee...





saja nyakat